Kairo, 14 Ramadhan 1434/22 Juli 2013 (MINA) – Pasukan keamanan Mesir telah membebaskan Ahmad al-Sioufi, Pimpinan al-Alam, kantor berita berbahasa Arab biro channel Iran di ibukota Mesir, Kairo, dengan jaminan.
Al-Sioufi dibebaskan pada Ahad (21/7) dengan jaminan 10.000 pound Mesir (sekitar 1.428 dolar), media online rinf.com melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Al-Sioufi ditahan hari Sabtu (20/7) setelah pasukan keamanan Mesir menyerbu kantor Al-Alam di Kairo di bawah tuduhan tak berdasar, bahwa kantor tidak memiliki izin resmi dan pasukan keamanan menyita peralatan kantor itu.
Penangkapan Al-Sioufi yang dikutuk oleh wartawan Mesir yang melancarkan aksi untuk memprotes penangkapannya.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Sebelumnya Ahad, Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran, Mohammad Hosseini menganggap sebagai sesuatu yang “tidak dapat diterima”, serangan terhadap kantor al-Alam di Kairo dan menyita peralatannya.
“Kami berharap melihat mereka mengakhiri perilaku seperti itu secepat mungkin. Mesir adalah negara Muslim dan kami siap untuk memperluas kerjasama dengan negara ini di semua sektor,” kata Hosseini.
Pemerintah Mesir yang dipimpin oleh militer telah menutup beberapa stasiun, termasuk satu yang dioperasikan oleh Ikhwanul Muslimin, setelah mantan presiden, Muhammad Mursi, digulingkan oleh tentara.
Pada tanggal 3 Juli, pasukan keamanan Mesir menggerebek kantor Aljazeera saluran berita Mubasher Misr dan menahan setidaknya lima stafnya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Egypt25 milik Ikhwanul Muslimin juga dipaksa mengudara dan manajernya ditangkap tak lama setelah Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, panglima militer Mesir, mengumumkan bahwa Mursi dan pemerintahannya tidak lagi di kantor.
Pihak berwenang juga menutup dua stasiun lainnya, al-Hafiz dan al-Nas, setelah Mursi digulingkan. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama