Kota Jantho, MINA – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM, Senin (8/4) malam, menutup secara resmi kegiatan tadarus yang telah berlangsung selama Ramadhan 1445 H di Mushalla Meuligoe Bupati Aceh Besar.
“Alhamdulillah, sejak diberi amanah untuk memimpin Aceh Besar selama 1,5 tahun terakhir, dua kali Ramadhan kita laksanakan tadarus di Mushalla Meuligoe. Malam ini kita tutup untuk Ramadhan tahun ini yang segera meninggalkan kita,” tutur Iswanto dengan suara sedikit bergetar kala menyadari Bulan Yang Paling Mulia ini segera berakhir.
Seperti tahun lalu, pengisi tadarus selama malam malam Ramadhan, bakda tarawieh di Mushalla Meuligoe, adalah para qari tahfiz yang juga pengajar atau ustaz di Dayah Fauzul Kabir, Kota Jantho.
Suasana malam penutupan tadarus seiring akan berpisahnya umat Islam dari Bulan Ramadhan itu berlangsung dalam suasana syahdu.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Dari Mushalla mungil di atas perbukitan Meuligoe tersebut, para tahfiz serta juga Pj Bupati Muhammad Iswanto membaca juz penutup Alquranul Karim, yaitu juz ke-30.
Lantunan ayat suci Al-Quran itu lamat lamat terdengar jelas di seputar lembah Meuligoe.
Sejenak tuntasnya pembacaan Surah An Nas, jamaah tadarus itu menadahkan tangan memanjatkan doa ke haribaan Sang Khalik, yang salah satunya adalah harapan untuk bertemu dengan Ramadhan tahun mendatang.
“Insya Allah, tadarus dalam Bulan Ramadhan di Mushalla Meuligoe ini berlanjut di tahun mendatang, saat Aceh Besar memiliki Bupati Defenitif,” katavIswanto.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Bukan hanya itu, Pj Bupati Aceh Besar itu juga berharap upaya penguatan dan pendalaman ilmu agama yang selama ini telah digalakkan di Meuligoe Bupati Aceh Besar, dapat terus dilanjutkan.
Sebagai upaya memperkuat aqidah dan pembentukan karakter Islami untuk warga Aceh Besar, terutama di seputar Kota Jantho.
Sejak setahun lebih, Pj Bupati Aceh Besar menginisiasi pengajian rutin di Meuligoe Aceh Besar.
Khusus untuk kaum bapak dilakukan setiap malam Jumat yang diasuh oleh Abah Juanidi yang juga pengasuh sekaligus pembina Dayah Mahadul Fata, Lamkabue Seulimuem.
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III
Abah Junaidi juga tercatat sebagai Imum Chik Masjid Agung Almunawwarah Kota Jantho.
Pengajian rutin kaum bapak itu berlangsung di Balee Beut Meuligoe Bupati Aceh Besar.
Selain itu juga ada pengajian rutin untuk kaum ibu, yang diasuh oleh Ustadz Masrul Aidi yang juga Pengasuh Pensantren Babul Maghfirah, Cot Keueung Kutabaro.
Pengajian kaum ibu yang berlangsung di ruang tengah Hall Meuligoe itu dilaksanakan secara rutin di setiap Selasa petang.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Selama Bulan Ramadhan pengajian rutin mingguan kaum bapak dan kaum ibu itu ditutup, dan akan dibuka kembali bakda Ramadhan.
“Mudah mudahan pengajian rutin itu terus berlanjut di masa mendatang,” kata Iswanto seraya menambahkan, upaya ini merupkan bagian penutup dari kita dalam mengisi pembagunan.
Lebih jauh ditambahkan, rangkaian kegiatan rutin spiritual di Meuligoe itu menjadi menjadi penentu dan penutup dari setiap ikhtiar bersama.
“Kita harus selalu ingat bahwa semua usaha kita adalah Allah Rabb yang menentukan berhasil atau tidak. Namun terlepas dari semua itu, insya Allah kita ikhlas menerima setiap ketetapan Allah, ketika semua ikhtiar ikhtiar kita tutup rangkaian doa,” pungkas Iswanto kepada awak media, sejenak meninggalkan Kota Jantho untuk melaksanakan Qiyamul Lai di malam penutup Ramadhan 1445 H di Masjid Oman Lampriet.(R/AR/R1)
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue