Jakarta, MINA – Pj Gubernur Bangka Belitung Safrizal ZA berkomitmen dukung kegiatan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-VIII di Babel pada Selasa-Jumat (28-31/5).
Demikian Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Asrorun Niam Sholeh dalam keterangan di Jakarta, Jumat (3/5).
“Kami bersama rombongan MUI hadir ke Bangka Belitung bertemu Pj Gubernur Babel Safrizal ZA, untuk memastikan pelaksanaan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-VIII di Babel,” kata luai Naik.
Kiai Naim juga Ketua Steering Committee (SC) Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke VIII menyampaikan, hasil pertemuan MUI dan Pj Gubernur Babel mendapatkan tanggapan positif.
Pertemuan diikuti Ketua Panitia Ijtima Ulama ke-VIII yaitu Prof Abdurrahman Dahlan, Sekretaris Panitia KH Miftahul Huda, Sekretaris SC KH Rofiqul Umam Ahmad, Bendahara MUI KH Rahmat Hidayat dan Jojo Sutisna.
Selain itu hadir Ketua Umum MUI Babel KH Zayadi Hamzah dan Sekretaris Umum MUI Babel KH Ahmad Luthfi.
“Dalam pertemuan tersebut, Pj Gubernur menyampaikan komitmen akan mendukung pelaksanaan ijtima ulama Komisi Fatwa se-Indonesia,” imbuh Kiai Niam.
Provinsi Babel memiliki tempat khusus di kalangan pemimpin MUI, sebab kegiatan MUI pernah diadakan di Babel pada Februari 2020 lalu sebelum Covid-19 melanda, adalah Kongres Umat Islam Indonesia ke-VII.
KUII ke-VII terbilang sukses karena minimnya keluhan dari berbagai pihak. Pemprov dan MUI Babel bekerja optimal.
Kiai Niam menyampaikan, Ijtima Ulama merupakan forum tiga tahunan MUI. Ini menjadi forum terbesar MUI bahkan lebih meriah dibandingkan Musyawarah Nasional (Munas) MUI yang dilaksanakan 5 tahun sekali.
“Jika forum besar, misalnya Munas, biasanya untuk menentukan pemimpin, Ijtima’ Ilama adalah forum terbesar MUI untuk menentukan dan menghasilkan pemikiran dan keputusan keagamaan yang bersifat strategis,” tegasnya.
Usai pertemuan tersebut, tim melaju ke MUI Provinsi Babel dan melanjutkan perjalanan ke lokasi pusat kegiatan Ijtima Ulama Komisi Fatwa ke-VIII di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Sungailiat, Bangka.
“Di sana, rombongan MUI disambut makan siang khas Bangka yakni lempah kuning dan lempah darat sangat nikmat, ditemani semilir angin yang di bawahnya terdapat tambak ikan yang dikelola pesantren,” ujarnya.
Usai meninjau lokasi, rombongan MUI menuju bandara untuk kembali ke Jakarta pada sore hari.
“Ketika di bandara, Pj Gubernur kembali menghubungi dan sekali lagi menyampaikan komitmennya dan dukungannya terhadap Ijtima Ulama Komisi Fatwa ke-VIII di Bangka Belitung, ” ungkap Guru Besar Ilmu Fiqih UIN Jakarta itu.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama