Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diskusi Publik PJMI-BN: Aqsa Working Group Tolak Framing Israel

Rana Setiawan - Jumat, 9 Desember 2022 - 00:03 WIB

Jumat, 9 Desember 2022 - 00:03 WIB

1 Views

Jakarta, MINA – Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG) Anshorullah menolak framing realitas sejarah yang sengaja dibuat oleh entitas Zionis Israel, Kamis (8/12).

Menurutnya, narasi-narasi kebohongan sejarah serta disampaikan ke publik dengan tujuan ingin mendapat perhatian dunia internasional.

AWG mengatakan hal tersebut dilakukan oleh Israel dengan alasan memiliki hak untuk tinggal di Palestina. Dalam framing tersebut, sebagian negara demokrasi di Timur Tengah mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1948.

Anshorullah menilai apa yang telah dilakukan Israel merupakan bagian dari kebohongan belaka.

Baca Juga: Setelah Pengeboman Israel, Hamas Kehilangan Kontak dengan Penjaga Sandera

“Saya ingin menyampaikan kepada publik bahwa framing Israel yang mengatakan mereka memiliki realitas sejarah yang harus diterima oleh semua kalangan. Hari ini harus kita tolak, harus kita tantang karena semua produk ‘prank’ mereka itu semua adalah kebohongan,” ujar Anshorullah saat diskusi publik Solidaritas Palestina digelar Barisan Nusantara (BN) bersama Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) di Jakarta, Rabu malam (7/12).

Anshorullah menegaskan kehadiran Israel di Palestina sesungguhnya menjajah. Namun, kata dia, Palestina merupakan objek yang terjajah. Saat ini, Palestina tengah berupaya merebut kemerdekaannya dari Israel.

Untuk itu, AWG meminta bangsa Indonesia peduli dan mendukung kemerdekaan Palestina.”Bangsa Indonesia harus menunjukkan komitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan. Sebab, Palestina adalah negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 lalu,” ujarnya.

Cita-cita AWG disampaikan oleh Anshorullah tak lain agar Palestina merdeka. Kemudian dia menyampaikan, bila Palestina merdeka dari penjajahan tentunya warga negara Palestina bisa membebaskan Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga: Sekitar 1.700 Seniman Tandatangani Petisi Desak Akhiri Perang di Gaza

“Karena kita adalah bangsa anti penjajah, kita berhutang pada Palestina karena mereka dulu yang pertama kali mendukung dan mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 45,” kata Anshorullah.

Ia menambahkan meskipun pemimpin Indonesia saat ini tidak sekuat Presiden Soekarno akan tetapi dikatakan Anshorullah telah memiliki banyak kemajuan. Dari sisi perdagangan, kata dia, banyak produk Palestina yang masuk ke Indonesia bebas cukai.(L/R1/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Abu Ubaidah: Bersiaplah, Putramu Kami Kembalikan dengan Peti Mati

Rekomendasi untuk Anda