Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PJMI–LPLH SDA MUI Jalin Kerjasama Gerakan Literasi Lingkungan Hidup

Rana Setiawan - Kamis, 8 September 2022 - 20:03 WIB

Kamis, 8 September 2022 - 20:03 WIB

16 Views

Jakarta, MINA – Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) bersama Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH SDA MUI) sepakat menjalin kerja sama lingkungan program gerakan literasi lingkungan hidup.

Ketua LPLH SDA MUI DR Hayu Prabowo berharap, PJMI bisa menjadi bagian dalam gerakan literasi dan sosialisasi pemuliaan lingkungan hidup.

“Dalam waktu dekat kita akan mengadakan konferensi internasional mengenai isu-isu lingkungan terkini. Saya berharap PJMI bisa terlibat aktif dalam event ini,” harap Hayu pada pertemuan audiensi dan silaturahmi secara virtual di Jakarta, Kamis (8/9).

Dari PJMI hadir Ketua Umum Ismail Lutan, Sekjen W. Suratman, Wakil Sekjen Rana Setiawan, Dewan Penasehat Muhammad Anthony dan sejumlah pengurus lainnya. Sementara dari LPLH SDA MUI dipimpin langsung oleh Ketuanya Dr. Hayu Prabowo.

Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo

Hayu menyatakan, pihaknya ingin bekerjasama menangani isu-isu lingkungan terkini. Formatnya bisa membentuk kepanitiaan bersama dalam sebuah event.

Menurut Dr Hayu, LPLH SDA MUI merupakan suatu badan di dalam kepengurusan MUI Pusat yang fokus menggarap isu-isu lingkungan hidup, seperti pemanasan global, perubahan iklim dan pengelolaan sampah.

“Pendekatan LPLH SDA MUI dalam mensosialisasikan masalah-masalah lingkungan hidup adalah ajaran agama. Banyak ayat-ayat di dalam Al-Quran yang mewajibkan umat untuk menjaga, merawat dan melestarikan lingkungan,” ujarnya.

Dalam implementasi di lapangan, lanjut Hayu, LPLH SDA MUI tidak bekerja sendiri. Melainkan bekerjasama dengan lembaga lingkungan hidup organisasi keagamaan lainnya (interfaith).

Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah

“Karena isu-isu penyelamatan lingkungan juga diwajibkan dalam ajaran agama lainnya,” tambahnya.

Di luar LPLH SDA MUI, Dr. Hayu sendiri juga seorang aktivis lingkungan. Dia sering diundang ke luar negeri mewakili Indonesia. Terkini, Hayu ditunjuk sebagai Fasilitator Nasional Interfaith Rainforest Initiative (IRI) untuk Indonesia.

nterfaith Rainforest Initiative (IRI) atau Prakarsa lintas agama untuk hutan tropis adalah aliansi internasional lintas agama, yang diinisiasi UNEP, bertujuan membawa pengaruh moral dan kepemimpinan berbasis agama pada upaya global untuk mengakhiri penggundulan hutan tropis.

Dr Hayu juga memiliki Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) “Eco Masjid”. Yakni LSM yang memfokuskan diri pada penanggulan dan pendaur ulang sampah berbasis masjid.

Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue

Salah satu programnya adalah gerakan sedekah sampah (Gradasi). Program ini mengelola sampah-sampah jamaah (yang masih bisa didaur ulang/dimanfaatkan atau masih bernilai ekonomi), kemudian dijual. Dana hasil penjualannya dimanfaatkan untuk menggerakan ekonomi jamaah (sirkular ekonomi).

“Salah satu program Gradasi yang cukup sukses di Masjid Raya Bintaro Jaya. Di sana gerakan sedekah sampahnya cukup maju,” tutur Hayu.

Sementara itu Ketua Umum PJMI Ismail Lutan mengatakan, tawaran kerjasama dari LPLH SDA MUI sangat menarik. Ia menyambut antusias dan siap bergerak bersama para pengurus dan anggota PJMI.

“Isu-isu lingkungan ini bukan tanggung jawab orang per orang atau kelompok tertentu di masyarakat. Tetapi tanggung jawab kita semua. Maka PJMI pun harus berperan aktif dan menjadikan isu-isu lingkungan sebagai bagian dari perjuangan,” tutur Ismail Lutan yang juga Pemimpin Umum Parahyangan-post Group ini.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini

PJMI juga siap mensosialisasikan isu-isu lingkungan terkini yang dirilis LPLH SDA MUI dan kalau perlu mengadakan pertemuan rutin bulanan di tempat yang ditentukan kemudian.

Dikatakan, saat ini anggota PJMI berjumlah sekitar 100 orang, terdiri dari wartawan aktif. Baik cetak maupun elektronik dan siber yang tersebar di beberapa wilayah Tanah Air. Keanggotaan PJMI tidak semata wartawan, tetapi juga pegiat medsos, blogger, penulis dan aktivis.

Ismail Lutan mengatakan, sejak dipilih menjadi Ketua Umum, 4 Agustus 2022 lalu, pihaknya bertekad mengembangkan PJMI menjadi organisasi yang berwibawa dan berpengaruh.

Memperjuangkan kepentingan umat dengan cara-cara yang santun, bermartabat dan cerdas. Dalam waktu dekat pihaknya juga akan bersilaturrahmi dengan Partai Ummat dan Partai Masyumi.

Baca Juga: Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Longsor Jawa Tengah

“Beberapa waktu lalu, diinisiasi oleh Pak Athony, kita bertemu dengan Senior Information Specialist Kedubes AS Bapak Indar Juniardi untuk menjajaki kerjasama. Isu yang diangkat juga mengenai lingkungan. Maka apa yang dibicarakan dengan LPLH SDA MUI ini sangat klop. Kita bisa kerja bareng menggarap isu-isu lingkungan,“ tambah Ismail Lutan.

Selain itu, Ismail Lutan menambahkan, PJMI akan bersilaturahmi dengan seluruh ormas keagamaan, partai-partai peserta pemilu 2024, khususnya yang bermarwah Islam, dan pemangku kuasa (pemerintah). (L/R1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Rekomendasi untuk Anda