Jakarta, 1 Rabi’ul Awwal 1435/2 Januari 2014 (MINA) – Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) menyerukan kepada media massa agar menjaga independensi dan profesionalisme pers dalam pemberitaan pada tahun politik 2014.
Ketua Umum PJMI, Mohammad Anthoni mengatakan kepada Mi’raj News Agency (MINA) di Jakarta, Kamis (2/1), menghadapi Pemilu para jurnalis dan media agar bekerja secara professional berdasarkan undang-undang pers dan menjunjug tinggi kode etik jurnalistik.
“Para jurnalis harus berperan netral dan tidak menjadi alat kepentingan politik tertentu,” ujar Anthoni.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Menurutnya, banyak pihak yang mencoba mempengaruhi dan menguasai media untuk kepentingan Pemilu.
Fenomena seperti itu muncul di layar televisi milik tokoh politik sekaligus pemilik media tertentu, ada aroma intervensi kepentingan politik, katanya.
Ia menambahkan, konglomerasi dan monopoli kepemilikan media yang berafiliasi pada kepentingan politik di tengah makin berkembangnya industri media akan menciptakan pers yang tidak sehat, jika pemilik modal melakukan intervensi dalam ruang redaksi.
“Monopoli dalam pemilikan media berakibat pada monopoli informasi dan pemberitaan, terutama dalam hal penggunaan frekuensi publik,” paparnya. (L/R1/E!).
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)