Jakarta, MINA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengeluarkan pernyataan sikap penolakan keikutsertaan Israel di Piala Dunia Sepak Bola U-20 karena penjajahan di dunia harus dihapuskan.
Pemerintah Indonesia konsisten dengan sikap negara tolak penjajahan. Negara lain pun sudah melakukannya sebagai berikut:
Pertama, Tidak ada satu pun negara mayoritas Muslim, yakni Turki, Mesir, Indonesia, dan Sudan, yang mau bertanding dengan Israel pada Kualifikasi Piala Dunia 1958 Zona Asia.
Kedua, Korea Utara memboikot timnas sepakbola Israel dengan menolak bertanding pada Kualifikasi Piala Dunia 1970 Zona Asia/Oseania
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Ketiga, Israel dikeluarkan dari AFC pada 1974. Kuwait dan sejumlah negara Arab dan muslim yang mendesak hal ini terjadi. Dalam rapat anggota secara terbuka, AFC menggelar voting bersejarah. Hasilnya, 17 negara anggota mendukung Israel dikeluarkan, 13 menolak, dan 6 abstain.
Keempat, Israel ditolak berpartisipasi dalam Asian Games IV di Jakarta, 1962.
Kelima, Pada Asian Games 1974 di Teheran, Israel mengalami semi-boikot. Kontingen negara itu tetap diperbolehkan mengikuti gelaran oleh tuan rumah, tapi beberapa atletnya mengalami boikot dari atlet negara lain.
Keenam, Israel tak diikutsertakan pada Asian Games 1978 yang kembali dihelat di Bangkok, Thailand. Pemboikotan pun bukan berasal dari tuan rumah, tetapi langsung dari Asian Games Federation (AGF).
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Ketujuh, Israel tidak dilibatkan dalam Dewan Olimpiade Asia yang dibentuk pada 1981 jelang Asian Games 1982 di New Delhi, India.
Kedelapan, Israel dilarang ikut serta pada Asian Games 1982.
Hingga kini, beragam pemboikotan masih terus menghampiri Israel. Mayoritas boikot datang dari negara partisipan meski ada juga dari atlet secara individu. (R/P2/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi