Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PLO : Aneksasi Tepi Barat Hancurkan Perjanjian Damai

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 3 Mei 2020 - 10:20 WIB

Ahad, 3 Mei 2020 - 10:20 WIB

6 Views

epa02509366 (FILE) A file photo dated 23 November 2010 shows Saeb Erakat, top Palestinian negotiator, speaking during a press conference at his office in the West Bank town of Ramallah. The Palestinians will in early January ask the United Nations Security Council to recognize an independent Palestinian state, a senior Palestinian official announced on 29 December. Chief Palestinian negotiator Saeb Erekat told reporters in the West Bank town of Jericho that the Palestinians plan to submit the proposal to the security council by early January, demanding recognition of an independent Palestinian state in the territories occupied by Israel in 1967. EPA/ATEF SAFADI

Ramallah, MINA – Saeb Erekat, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan, bila terjadi aneksasi pemerintah Israel atas wilayah Palestina yang diduduki, sebagian atau seluruhnya, berarti menghancurkan segala kemungkinan untuk mencapai kesepakatan perdamaian antara Palestina dan Israel.

Berbicara melalui teknologi Zoom pada Forward Thinking ke London dan Harvard University di Amerika Serikat, Erekat mengatakan bahwa ia menyampaikan pesan dari Presiden Mahmoud Abbas ke sejumlah besar negara di dunia, meminta mereka untuk tidak membiarkan Pemerintah Israel mengimplementasikan “apartheid” dan skema aneksasi.

Ia juga menyampaikan perlunya mengadakan konferensi perdamaian internasional berdasarkan hukum internasional dan resolusi PBB dengan tujuan untuk mengakhiri pendudukan Israel, dan mendirikan Negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

“Kami juga siap untuk hidup dalam keamanan dan kedamaian bersama Negara Israel di perbatasan 1967, dan menyelesaikan semua masalah status akhir, khususnya masalah pengungsi dan tahanan sesuai dengan resolusi PBB yang relevan,” ujarnya.

Baca Juga: AS Tolak Rencana Israel untuk Caplok Tepi Barat yang Diduduki

Mengenai posisi negara-negara Arab, Erekat menegaskan komitmen negara-negara Arab terhadap Palestina, tanpa kecuali, konsisten pada Prakarsa Perdamaian Arab.

Erekat juga menyampaikan, kondisi defisit anggaran Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) adalah kewajiban masyarakat internasional. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sedikitnya 10.000 Tenda Pengungsi Gaza Rusak Akibat Badai Musim Dingin

Rekomendasi untuk Anda

Sosok
Palestina
Palestina
Kolom