Ramallah, MINA – Ahmad Majdalani, Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Menteri Pembangunan Sosial, menyatakan keheranannya, karena keputusan PBB yang tidak memasukan Israel kedalam daftar negara-negara yang melakukan pelanggaran berat terhadap anak-anak atau disebut juga “Daftar Malu”.
“Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tampaknya tidak mendengar apa pun tentang pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan Israel terhadap anak-anak Palestina dalam setiap harinya,” kata Ahmad, seperti dikutip dari Wafa, Senin (5/8).
Ia juga bertanya-tanya tentang Israel yang tidak dimasukkan dalam laporan tersebut, padahal mereka melakukan pembunuhan dan pemenjaraan anak-anak Palestina.
“Pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas masalah anak-anak dalam situasi konflik bersenjata akan tetap menjadi titik hitam dalam sejarah badan dunia tersebut, yang melalui resolusi seperti itu membunuh impian anak-anak Palestina,” tambah Ahmad.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
“Apa sih yang diperlukan untuk memasukkan Israel dalam “Daftar Malu”? Apakah perlu melakukan lebih banyak pelanggaran, pembunuhan, dan pelecehan terhadap anak-anak di Palestina? ”Ia bertanya-tanya.
Ahmad meminta Guterres untuk mengingat, apa yang terjadi di Palestina adalah hasil dari pendudukan militer Israel dan bahwa praktek-praktek Israel, terutama blokade telah mencekik warga di Jalur Gaza, serta itu sama dengan hukuman kolektif. (T/Sj/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)