Ramallah, MINA – Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat pada Kamis (20/2) mengecam pengumuman Israel tentang rencana pembangunan ribuan unit rumah di pemukiman ilegal baru di daerah dekat Yerusalem Timur.
Erekat mengecam pengumuman pembangunan permukiman yang sedang berlangsung, terutama persetujuan Israel atas pembangunan 5.200 unit baru di pemukiman kolonial ilegal Givat Hamatos dan Har Homa, yang terletak di selatan Yerusalem.
“Pemerintahan Trump sekarang bermitra dengan Israel, melalui komite aneksasi kedua negara yang baru dibentuk, untuk lebih banyak mengadakan pembangunan dan perluasan permukiman ilegal Israel di tanah milik Negara Palestina,” kata Erekat seperti dikutip WAFA.
Hal itu disamping persiapan rencana induk untuk membangun 9.000 unit rumah di permukiman di bekas bandara Qalandia di utara Yerusalem.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Kegiatan ilegal semacam itu adalah pencaplokan de-facto Israel atas tanah kami, melegalkan pencurian tanah Palestina serta penolakan terhadap sejarah, hak, dan kemanusiaan kita,” ujarnya.
Erekat menegaskan, aksi Israel ini dengan sendirinya merupakan tindakan agresi yang disengaja untuk tidak mengakui dan merendahkan hak-hak nasional serta hak asasi manusia rakyat Palestina. Ini menjelaskan penolakan Israel terhadap hak Palestina untuk eksis.
“Dibutuhkan tindakan internasional untuk mendesak Israel dan AS tidak melanggar hukum dan ketertiban internasional yang berkelanjutan,” pungkasnya. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya