Ramallah, MINA – Sekretaris Komite Eksekutif The Palestine Liberation Organization (PLO) Saeb Erekat mengatakan, kesepakatan normalisasi hubungan Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) yang ditengahi Amerika Serikat (AS) adalah “belati Arab-belati beracun-di punggung saya” yang menghancurkan peluang perdamaian.
Ia menyatakan, peluang untuk negosiasi dan perdamaian antara Palestina dan Israel telah dihancurkan dan tangan para ekstremis diperkuat oleh kesepakatan mengejutkan antara Israel dan UEA itu. Kata Erekat dalam wawancara dengan Sky News, Kamis (20/8), MEMO melaporkan.
“Selamat Trump, Mohammed Bin Zayed dan Netanyahu. Saya pikir anda telah membunuh kemungkinan negosiasi solusi antar dua negara (Palestina-Israel) dan menghancurkan kamp moderat Palestina yang menginginkan perdamaian, kemakmuran, Hak Asasi Manusia (HAM), hak perempuan, supremasi hukum dan akuntabilitas,” kata Erekat.
Faksi PLO selama ini dikenal sebagai kamp moderat Palestina yang menginginkan penyelesaian masalah Palestina secara damai dengan Israel, sedangkan faksi-faksi lain seperti Hamas memilih perlawanan bersenjata terhadap Israel.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Para pejabat menggambarkan perjanjian yang dikenal sebagai Abraham Accords adalah yang pertama sejak Israel dan Yordania menandatangani perjanjian damai pada tahun 1994.
UEA mengatakan kesepakatan itu adalah upaya untuk mencegah rencana aneksasi Tel Aviv atas Tepi Barat yang diduduki. Namun, para penentang percaya bahwa upaya normalisasi URA – Israel telah dimulai selama bertahun-tahun karena pejabat Israel telah melakukan kunjungan resmi ke UEA, menghadiri konferensi dan lain-lain walau kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik.
Perdana Menteri Israel Netanyahu mengatakan bahwa aneksasi tidak akan dibatalkan, tetapi hanya ditunda.
UEA dan Israel mengumumkan kesepakatan perdamaian yang ditengahi AS minggu lalu yang membuat keduanya menjalin hubungan diplomatik, poliyil, perekonomian dan perdagangan. (T/SR/P1)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)