Ramallah, MINA – Sekjen Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Dr. Saeb Erekat menyesalkan sikap pemerintah Inggris yang menggelar perayaan 100 Tahun Deklarasi Balfour.
“Pemerintah Inggris telah memilih untuk merayakan 100 tahun ketidakadilan, rasisme, dan kekerasan. Tidak ada yang lebih memalukan daripada Merayakan Kolonialisme,” tegasnya dalam pernyataan pers yang diterima Mi’raj News Agency (MINA).
Juru runding Palestina itu mengatakan, Pemerintah Inggris seharusnya meminta maaf atas deklarasi yang memalukan ini dan mengambil tindakan konkret untuk memenuhi kewajiban moral dan politiknya terhadap rakyat Palestina.
“Sudah saatnya Inggris menghormati kehendak parlemennya dan mengadopsi posisi moralnya untuk mengakui Palestina,” ujarnya.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Dia mendorong Inggris juga harus mengakhiri peran penghalang yang diambil pemerintahnya terhadap tindakan meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggarannya yang serius.
Berbagai pelanggaran hukum Humaniter Internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dilakukan Israel.
“Adalah tidak masuk akal bagi pemerintah Inggris untuk mengatakan bahwa permukiman Israel ilegal sementara ada pernyataan resmi yang memuji peran perusahaan yang beroperasi di permukiman ilegal Israel. Mekanisme pertanggungjawaban yang berlawanan,” ujarnya.
Deklarasi Balfour sendiri merupakan sebuah surat yang diterbitkan pada tahun 1917 oleh Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour yang juga sebagai pemimpin komunitas Yahudi Inggris waktu itu.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Pada tanggal 2 November 1917, Balfour mengirimkan sebuah surat kepada Walter Rothschild, anak kedua dari Baron Rothschild. Dalam surat tersebut, Balfour menyatakan pemerintah Inggris secara resmi mendukung gagasan untuk menciptakan sebuah negara Yahudi di wilayah Palestina. (A/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza