PLO MENENTANG SERANGAN REZIM SURIAH KE KAMP YARMOUK

Kamp Yarmouk usai dibom oleh pesawat tempur pemerintah Suriah. (Foto: dok. MEMO)
usai dibom oleh pesawat tempur pemerintah . (Foto: dok. MEMO)

Ramallah, 21 Jumadil Akhir 1436/10 April 2015 (MINA) – Organisasi Pembebasan Palestina () dalam  pernyataan resmi yang dikeluarkan di Ramallah, menyatakan,  PLO menentang serangan militer Suriah ke kamp di Yarmouk, Damaskus.

Pernyataan ini membantah laporan sebelumnya yang menyatakan PLO menyuarakan dukungannya untuk operasi militer Suriah di Yarmouk yang kini sebagian besar dikuasai oleh kelompok Islamic State atau ISIS, Al Arabiya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.

Organisasi pemantau, Observatorium Suriah untuk HAM melaporkan, serangan dan perebutan ISIS terhadap distrik itu, memicu bentrokan dengan kelompok bersenjata lokal, terutama dengan Aknaf Bait Al-Maqdis, faksi Palestina di Yarmouk yang berafiliasi dengan Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

“Kami menolak untuk ditarik ke dalam perang dan kami menyerukan beralih ke cara lain untuk mengamankan darah rakyat kami, mencegah lebih banyak kerusakan serta memindahkan rakyat kami dari kamp,” kata PLO dalam sebuah pernyataan resmi dari Ramallah.

Pernyataan resmi ini membantah pernyataan sebelumnya, oleh Ahmad Majdalani, anggota komite eksekutif PLO yang dikirim ke Damaskus untuk membahas krisis dengan Pemerintah Suriah, yang mengatakan, ia mendukung sepenuhnya serangan militer rezim Suriah untuk merebut kembali kontrol kamp tersebut.

Majdalani menyalahkan ISIS yang mengeksploitasi penderitaan warga Palestina untuk tujuan mereka sendiri.

“Mereka (ISIS) telah mencoba menggunakan kamp sebagai batu loncatan untuk memperluas ruang lingkup mereka dengan bentrokan dan kegiatan teror mereka di dalam dan di luar kamp,” kata Majdalani, mantan Menteri Dalam Negeri Otoritas Palestina.

Majdalani mengatakan, tentara Suriah bersama kelompok pejuang lokal Palestina berhasil memukul mundur ISIS mencakup wilayah sejauh 35 persen.

Sebelum konflik Suriah pecah pada 2011, kamp Yarmouk yang luas adalah tempat tinggal sekitar 160.000 warga Palestina, keturunan pengungsi dari perang yang disebabkan berdirinya negara Israel pada tahun 1948.

“Kini hanya tinggal  17.500 warga yang tersisa di kamp ini, sekitar 2.000 orang dievakuasi sejak terjadi pertempuran dengan ISIS,” kata Majdalani.

ISIS, kelompok pemberontak paling kuat di Suriah, sekarang hanya beberapa kilometer dari pusat kekuasaan Presiden Suriah Bashar Al-Assad.

“Apa yang telah kami sepakati dengan saudara Suriah kami dan faksi adalah pilihan yang ada saat solusi politik ditutup oleh pejuang Daesh (ISIS),” kata Majdalani.

“Kejahatan yang mereka lakukan membuat kami tanpa pilihan kecuali satu, yaitu menghormati kemitraan dengan negara Suriah,” katanya dalam konferensi pers di Damaskus.

Observatorium Suriah untuk HAM mengatakan, pesawat -pesawat tempur Angkatan Udara Suriah telah melancarkan pengeboman di tempat persembunyian ISIS di kamp hampir setiap hari sejak  ISIS menyusup ke lingkungan itu. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0