
Lokasi target serangan udara Israel di Beit Lahiya, Gaza utara, Ahad 7 Juni 2015. (Foto: AA)
Ramallah, 21 Rabiul ‘Awwal 1437/1 Januari 2016 (MINA) – Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) melaporkan, Militer Pendudukan Israel telah menghancurkan sejumlah 478 fasilitas milik Palestina, termasuk rumah, klinik dan situs sejarah, selama tahun 2015 yang baru lalu.
Pusat Penelitian dan Dokumentasi Abdullah Al-Horani berafliasi dengan PLO telah mendokumentasikan penghancuran yang terjadi di Tepi Barat yang diduduki dan Al-Quds Timur, demikian Palestine News Network (PNN) memberitakannya sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (1/1).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 247 rumah telah dihancurkan tahun ini, dan sisanya adalah fasilitas perdagangan, pertanian dan industri, mengusir warga pribumi dari rumah mereka dan menghancurkan peternakan yang dianggap sebagai “pembersihan etnis” Rakyat Palestina dari tanah mereka.
Hanna Issa, seorang pengacara sekaligus Kepala Komite Muslim-Kristen untuk Mendukung Al-Quds dan Kesuciannya, mengatakan bahwa Otoritas Pendudukan Israel menghancurkan rumah-rumah di bawah dalih yang berbeda, yang meliputi alasan keamanan, kurangnya izin mendirikan bangunan, atau sedang dibangun di dekat atau di seberang jalan permukiman ilegal Yahudi, yang dibangun di atas tanah jajahan atau sedang dibangun di daerah hijau.
Baca Juga: 80 Ribu Jamaah Shalat Tarawih di Masjidil Aqsa
Tindakan-tindakan Otoritas Pendudukan Israel itu dinyatakannya sebagai hukuman kolektif atas merebaknya Intifadhah Al-Quds sejak awal November 2015 lalu.
“Menghancurkan rumah adalah tindakan Israel untuk mengosongkan tanah Palestina dari penduduk Palestina dan menggantinya dengan pemukim [ilegal Yahudi],” tulis laporan itu.
Daerah yang paling terpengaruh adalah tempat penting dan strategis, seperti Gaza, Al-Quds dan Lembah Yordania.(T/R05/P2)
Baca Juga: Liga Arab Tolak Nakba Baru terhadap Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)