Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PLO: Pencurian Israel Atas Situs Arkeologi Palestina Tidak Bermoral

Hamidah Juariyah - Senin, 7 September 2020 - 16:40 WIB

Senin, 7 September 2020 - 16:40 WIB

0 Views ㅤ

Ramallah, MINA – Anggota Komite Eksekutif  Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hanan Ashrawi mengatakan, tindakan otoritas pendudukan Israel menyita Deir Samaan dan Dei Qal’a, dua situs arkeologi penting di daerah Salfit, adalah tindakan penjarahan dan perampasan budaya.

“Pencurian sistematis Israel atas situs arkeologi  di Palestina adalah ilegal, dan tidak bermoral,” tegasnya, demikian Wafa melaporkan, dikutip MINA (7/9).

“Dunia dan organisasi internasional, terutama UNESCO, harus turun tangan untuk mengakhiri perampasan tersebut,” imbuhnya.

Dalam pernyataannya juga, Ashrawai menjelaskan, “Ini adalah langkah terakhir dalam skema bertahap, namun disengaja, yang telah berlanjut selama hampir sepuluh tahun dengan maksud merampas kedua situs ini ke pemukiman ilegal terdekat.”

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Situs bersejarah lainnya, termasuk Sebastia dan Battir Terraces, yang diukir sebagai situs Warisan Dunia, juga menjadi sasaran baru-baru ini.

Situs-situs ini berdiri sebagai bukti akar dan sejarah masyarakat Palestina. Mereka adalah bagian dari sejarah dan identitas kita. Itulah mengapa aneksasi sistematis Israel atas situs-situs bersejarah dan arkeologi adalah tindakan terakhir kekejaman dan agresi.

“Rezim kolonial Israel berusaha secara sistematis merebut situs arkeologi Palestina, sebagai bagian dari upaya menjajah tanah Palestina dan menggantikan rakyat Palestina,” ujarnya.

Ashrawi memaparkan, selain menyerang rakyat Palestina dan merebut masa depan mereka, Rezim Israel ingin menyita masa lalu kolektif dan narasi sejarah kita.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

“Karena pemerintahan Trump menggunakan bobot politik dan ekonominya untuk memeras imbalan politik internasional bagi Israel, pemerintah Israel mempercepat aneksasinya secara sistematis dan disengaja atas tanah, sumber daya, dan warisan budaya Palestina,” ujarnya.

Ia menekankan, mengabaikan tindakan destruktif ini, tidak akan mengurangi dampak strategisnya terhadap hak-hak rakyat Palestina. (T/Hju/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Rekomendasi untuk Anda