![SekJen Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan <a href=](http://mirajnews.com/id/wp-content/uploads/sites/3/2015/09/saeb-erekat-times-of-israel-300x169.jpg)
Palestina
PLO, Saeb Erekat " width="300" height="169" /> SekJen Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina PLO, Saeb ErekatAl-Quds, 23 Muharram 1436/6 November 2015 (MINA) – Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, PLO, Saeb Erekat, telah mengirim surat kepada Presiden Republik Honduras Juan Orlando Hernandez yang baru-baru ini mengunjungi Al-Quds (Yerussalem) Timur.
“Sebuah negara yang membantu negara lain melakukan pelanggaran hukum internasional, ikut l memikul tanggungjawab juga atas pelanggaran ini,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Ia mengkritik Hernandez mengunjungi Yerusalem Timur, mengingat langkah ini bisa bermakna menjadi pengakuan diplomatik atas upaya ilegal Israel untuk mencaplok ibukota Palestina. Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Erekat menjelaskan, Honduras telah melakukan pelanggaran terhadap hukum internasional,
Baca Juga: Warga Gaza di Rafah Butuh Bantuan 40.000 Tenda
“Ini adalah masalah keprihatinan bagi kita, khususnya yang Anda memutuskan melakukan kunjungan ini tanpa koordinasi dengan pihak yang berwenang di Negara Palestina”.
“Bukan hanya karena negara Anda merupakan salah satu dari 137 negara di dunia yang mengakui Negara Palestina, namun juga karena banyak warga Palestina yang tinggal di Honduras.Kami bangga atas kontribusi luar biasa yang telah mereka buat untuk negara Anda di bidang pembangunan ekonomi, politik dan sosial. Palestina adalah bagian dari struktur sosial Honduras,” katanya.
Pemimpin PLO Erekat itu mengatakan, “Sebelum mengunjungi Gereja Kebangkitan, Anda mendengar pesan dari masyarakat Kristen Palestina, yang dianggap komunitas Kristen tertua di dunia, untuk menunjukan bahwa pendudukan Israel di Palestina, termasuk Yerusalem Timur, adalah melanggar hukum internasional.” (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Akui Jumlah Tentaranya yang Tewas di Gaza Jauh Lebih Tinggi dari Laporan