Ramallah, MINA – Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat mengatakan, jalan E1 yang rencananya akan dibangun Israel adalah awal dari pelaksanaan rencana aneksasi dan apartheid terhadap bangsa Palestina.
“Itu selalu dimulai dengan jalan. Ada banyak jalan di Tepi Barat Palestina yang tidak dapat digunakan,” kata Saeb dalam pernyataannya di Ramallah, Kamis (11/3), WAFA melaporkan.
Ia menilai, rencana jalan baru Israel di pintu gerbang timur adalah untuk menduduki Yerusalem dan memajukan rencana pendudukan Israel di wilayah Blok Ma’aleh Adumim (Zona E1), perluasan lebih lanjut dari permukiman zona itu menuju pemutusan kedekatan teritorial Negara Palestina.
Jalan baru itu, kata Saeb, dimaksudkan untuk memisahkan pengendara Palestina dan Israel ketika Israel akan membangun ribuan unit rumah di kompleks permukiman E1 yang sangat kontroversial dan banyak dikecam di timur Yerusalem yang diduduki.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett pada Senin (9/3) menyetujui proyek jalan baru yang akan memungkinkan Israel untuk mencaplok blok Ma’aleh Adumim di zona E1 di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Jalan yang akan menghubungkan desa Azzim, dekat Ma’aleh Adumim dengan desa Anata, Hizma dan Al-Ram, telah disebut “jalan kedaulatan” oleh Bennett.
Saeb menjelaskan, jalan itu akan terpisah dari yang digunakan oleh kendaraan dengan plat nomor Israel dan akan memungkinkan lalu lintas Palestina untuk melewati blok Ma’aleh Adumim, secara efektif menganeksasi wilayah tersebut.
Ia menambahkan, proyek itu menandai dimulainya “proses menghubungkan Yerusalem dengan Ma’aleh Adumim”.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
“Proyek ini akan meningkatkan kualitas hidup penduduk di daerah itu, menghindari gesekan yang tidak perlu dengan penduduk Palestina di daerah itu, dan yang paling penting memungkinkan pembangunan pemukiman berkelanjutan,” tambahnya. (T/R6/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian