Ramalah, 16 Shafar 1438/ 16 November 2016 (MINA) – Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyambut ulang tahun ke-28 Deklarasi Kemerdekaan Palestina menyatakan, saat ini sedang bersiap-siap untuk mengakhiri perpecahan sesama Palestina dan mengadakan rekonsiliasi nasional secepat mungkin.
Sekretaris Jenderal PLO Saeb Erekat mengatakan kepada Xinhuanet yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (16/11) bahwa memperingati Deklarasi Kemerdekaan tahun ini “termasuk kewajiban etis dan politik internasional untuk menerjemahkan deklarasi ini ke realitas nyata terwujudnya negara merdeka Palestina dengan perbatasan sejak Juni 1967 dengan Al-Quds /Jerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Perpecahan nasional Palestina terutama sekali antara PLO dengan Hamas yang memenangkan pemilu di Gaza dan lebih memilih perlawanan militer sebagai cara menghadapi Israel.
Erekat dalam kesempatan itu juga menekankan pentingnya penyelesaian beberapa masalah mendesak yakni masalah pengungsi sesuai dengan Resolusi PBB No 194, pembebasan semua tahanan Palestina di penjara-penjara Israel dan mewajibkan Israel untuk mengakui tanggung jawab hukum, politik dan etika untuk ketidakadilan yang dilakukannya terhadap Palestina.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Dia mengatakan bahwa deklarasi bersejarah yang dicanangkan Presiden PLO Yasser Arafat ini “bertujuan mempersiapkan kita memasuki zaman baru dan memperjuangkan hak-hak yang sah dari rakyat Palestina, lepas dari aksi-aksi melanggar hukum dari Israel sebagai negara pendudukan, yang bertujuan menghilangkan keberadaan Palestina dan identitas serta hukum yang diskriminatif tidak sah. Terakhir adalah keputusan untuk melegalkan pemukiman pos-pos keamanan dan RUU melarang Azan (panggilan sholat) melalui speaker. ”
“Meskipun keheningan masyarakat internasional dan ketidakmampuannya untuk menghentikan Israel, kami terus mendukung upaya untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional untuk mengakhiri pendudukan dalam jangka waktu terbatas dan untuk menempatkan pelaksanaan dan tindak lanjut mekanisme sesuai dengan hukum Internasional, legitimasi internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab, ” katanya.
PLO mendukung solusi perdamaian dua negara.
Di lain fihak ia juga memaparkan sukses diplomasi Palestina antara lain PBB menyatakan Palestina sebagai negara anggota penuh, bendera nasional Palestina berkibar di markas besar PBB dan makin maraknya kecaman serta aksi internasional pada Israel untuk mengakhiri pendudukan di wilayah Palestina.
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Hamas menguasai Jalur Gaza setelah pada 2007 setelah seminggu perang saudara dengan pasukan keamanan PLO. Hamas memenangkan pemilu parlemen pada tahun 2006.
Deklarasi Kemerdekaan Palestina diumumkan Presiden Yasser Arafat di depan sidang Dewan Nasional Palestina yang diselenggarakan di Aljazair pada 15 November 1988. (T/anj/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza