PLO Sampaikan Terima Kasih pada AIRC

Anggota Komite Eksekutif Hanan (Foto: File)

Ramallah, MINA – Anggota Komite Eksekutif Palestinian Liberation Organization (PLO) Hanan Ashrawi mengucapkan terima kasih kepada Dewan Hubungan Internasional dan (AIRC) atas dukungan pada , menurut laporan WAFA yang dikutip MINA, hari Selasa (6/2).

Ashrawi menghadiri pertemuan Dewan Pengawas AIRC yang berlangsung pada tanggal 3 dan 4 Februari di City. Anggota parlemen Palestina, Mustafa Barghouti, juga hadir di antara peserta yang hadir sebagai anggota Dewan Pengawas AIRC.

Dalam pertemuan tersebut, Ashrawi membahas kondisi kritis di lapangan, khususnya pengambilan keputusan bencana Amerika terhadap Palestina yang mencakup pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel dan pernyataannya untuk memindahkan kedutaan besar Amerika ke Yerusalem.

“AS tidak diragukan lagi bukan hanya mengubah Yerusalem menjadi kota Yahudi saja, bahkan menghapus keberadaan dan identitas Palestina,” kata Ashrawi kepada peserta rapat dewan tersebut.

“Langkah sepihak yang diambil oleh pemerintah Trump juga telah mendorong Israel untuk meningkatkan kegiatan permukiman ilegal di dan sekitar Yerusalem,” Ashrawi menambahkan.

Ashrawi juga menyampaikan penghargaannya kepada AIRC karena telah menjadikan Palestina sebagai prioritas dalam pertemuan tersebut dan untuk menawarkan bantuan keuangan kepada rakyat Palestina sehubungan dengan keputusan Pemerintah AS untuk memotong dana ke badan pengungsi PBB, UNRWA.

Dia juga berterima kasih kepada AIRC karena menolak usaha Israel untuk menormalisasi hubungan dengan negara-negara Arab dengan mengorbankan kepentingan Palestina dan karena ikut dalam kampanye boikot terhadap Israel.

Selain itu, Ashrawi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua negara Arab untuk memberikan suara guna mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang menolak keputusan Presiden Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Sesuai dengan Prakarsa Perdamaian Arab, AIRC menegaskan kembali dukungan mutlaknya atas perjuangan Palestina untuk keadilan dan kebebasan serta pembentukan sebuah negara Palestina yang merdeka dan berdaulat di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

Di sebelah kanan kembali pengungsi Palestina, AIRC menyatakan bahwa tidak akan ada fleksibilitas dalam masalah ini.

AIRC juga mendesak Israel untuk membongkar semua permukiman di wilayah Palestina yang diduduki, dan dalam konteks itu, semua anggota AIRC sepakat bahwa Israel harus bertanggung jawab atas pelanggaran hukum internasional.

Setelah pertemuan dua hari tersebut, Dewan Pengawas AIRC bertemu secara terpisah dengan Emir Negara Kuwait Sheikh Sabah Ahmad Al-Jaber Al-Sabah dan dengan Syekh Jaber Al-Mubarak Al-Hamad Al-Sabah.

Dalam kedua pertemuan itu, Dewan Pengawas AIRC mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kuwait atas posisi terhormat dan komitmennya terhadap solusi dua negara dan perdamaian yang adil, dan mereka meminta pemerintah Kuwait untuk terus mendukung Israel. (T/B05/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)