Ramallah, MINA – Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Ereka mengecam partisipasi pejabat AS dalam pembukaan sebuah terowongan di wilayah Silwan, Al-Quds (Yerusalem Timur).
Erekat mengecam partisipasi penasihat Gedung Putih Jason Greenblatt dan duta besar AS untuk Israel David Friedman pada peresmian pembukaan terowongan tersebut sebagai penghinaan tambahan terhadap hukum internasional.
Pejabat PLO tersebut bahkan menyebut Friedman bukan duta besar AS, melainkan “pemukim ekstrimis Israel”.
“Saya berharap semua dunia, termasuk orang Amerika, dapat melihat ini. Ia bukan Duta Besar AS, tapi pemukim ekstrimis Israel, dengan Greenblatt yang juga ada, menggali di bawah Silwan, sebuah kota di Palestina,” tulis Erekat dalam akun twitternya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Sebenarnya mereka adalah pemukim yang berusaha sangat keras untuk mewujudkan rencana dewan pemukim (aneksasi). Untuk semua yang menghadiri konferensi Manama, para pemukim ini merusak perdamaian. Dengarkan apa yang dikatakan orang Israel yang menginginkan perdamaian tentang Friedman dan Greenblatt,” tambah Erekat.
Erekat juga menyebut, hal tersebut merupakan hari keburukan dan aib dalam sejarah diplomasi Amerika. “Suatu hari AS akan mengatakan, Friedman dan Greenblatt bukan diplomat Amerika, mereka adalah pemukim ekstremis fanatik Israel yang melakukan banyak kerusakan pada kepentingan dan citra AS,” katanya.
Pejabat senior PLO tersebut bahkan menuduh Greenblatt bekerja dengan Friedman untuk mempromosikan “kemakmuran” bagi pemukim Israel.
“Greenblatt dan Friedman memajukan kesejahteraan bagi para pemukim yang rasis. Hari ini mereka sekali lagi akan menghina hukum internasional dengan mendukung sebuah proyek pemukim yang telah mengusir puluhan keluarga Palestina di dekat kompleks Masjid Al Aqsa,” tambahnya.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Erekat meminta semua pemimpin Arab dan Muslim untuk mengutuk tindakan Greenblatt dan Friedman tersebut.
Ia juga mencatat, dalam rentang 64 pekan, Israel telah membunuh 310 warga Palestina, termasuk 44 anak-anak, dua wanita, sembilan orang dengan kebutuhan khusus, dua jurnalis dan empat paramedis. (T/Sj/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian