Ramallah, MINA – Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyerukan boikot internasional terhadap pemerintah baru Israel untuk memaksanya menerima legitimasi internasional.
Anggota Komite Eksekutif PLO, Saleh Raafat, menyatakan, seruan tersebut disampaikan mengingat kesepakatan di antara pihak-pihak yang mengambil bagian dalam pemerintahan koalisi baru Israel terbentuk “berdasarkan gerakan apartheid dan diskriminasi.”
“Strategi pemerintah baru Israel didasarkan pada lebih banyak tindakan kekerasan dan terorisme terhadap rakyat Palestina,” ujar Raafat sebagaimana dilaporkan Middle East Monitor (MEMO), Senin (26/12).
Dia menekankan, persatuan nasional menjadi darurat lebih dari sebelumnya.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
PLO menggambarkan pemerintah Israel sebagai “pemerintah pemukim ilegal Yahudi” karena termasuk para menteri kabinte baru itu tinggal di permukiman ilegal Yahudi di wilayah Palestina. (T/RS2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza