Canberra , MINA – Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut laporan tentang pencari bantuan di Jalur Gaza yang terbunuh saat menunggu makanan dan air “sama sekali tidak dapat dibenarkan”, lapor Australian Broadcasting Corporation (ABC) pada Sabtu (19/7).
“Dan saya tentu saja telah mengatakan kepada, misalnya, Presiden (Israel) (Isaac) Herzog, yang telah lama saya kenal, bahwa Israel kehilangan dukungan karena tindakannya sendiri, dan bahwa beberapa tindakannya sama sekali tidak dapat dibenarkan,” kata Albanese kepada ABC, seperti dikutip Anadolu.
“Dan hal lain yang telah kami lakukan adalah mengatakan secara pribadi, apa yang juga kami katakan secara publik, yaitu bahwa Israel, dan kami mengatakan ini sebagai teman, terkadang Anda harus terus terang dan terbuka,” katanya.
Perdana Menteri Australia menegaskan kembali dukungannya terhadap solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
Baca Juga: Pemerintah Suriah Umumkan Gencatan Senjata di Suwayda, Serukan Kepatuhan Semua Pihak
Australia adalah “pendukung jangka panjang” Israel, ujarnya, tetapi “penting untuk diingat bahwa dua negara telah dibayangkan dan Australia, dan tentu saja pemerintah saya, terus mendukung dua negara di Timur Tengah: Negara Israel dan Negara Palestina.
“Dunia harus memainkan peran di dalamnya, dan jelas, peran Amerika Serikat akan menjadi sentral dalam hal itu,” ujarnya tentang kemungkinan mencapai solusi dua negara.
Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, tentara Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 59.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan serta penyebaran penyakit.
November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga: Utusan Khusus AS: Gencatan Senjata Tercapai antara al-Sharaa dan Netanyahu
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah kantong tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Separuh Anak-Anak Afghanistan Alami Kemiskinan Pangan Parah