Canberra, MINA – Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese mengungkapkan alasan di balik keputusan negaranya baru akan mengakui Negara Palestina setelah memperoleh komitmen yang dianggap rinci dan signifikan dari Otoritas Palestina (PA).
Menurut Albanese, komitmen tersebut mencakup penegasan kembali pengakuan terhadap hak Israel untuk hidup dalam perdamaian dan keamanan, komitmen pada demiliterisasi, penyelenggaraan pemilu, serta penghapusan sistem pembayaran kepada keluarga tahanan dan mereka yang tewas. Al-Jazeera melaporkan, Senin (11/8).
Selain itu, PA juga berjanji melakukan reformasi lebih luas dalam tata kelola dan transparansi keuangan, termasuk sistem pendidikan. Reformasi tersebut akan disertai pengawasan internasional untuk mencegah hasutan kekerasan.
“Ini adalah kesempatan untuk mewujudkan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Palestina dengan cara mengisolasi Hamas, melucuti senjata, dan mengeluarkan mereka dari Gaza selamanya,” kata Albanese.
Baca Juga: Serangan Udara Militer Myanmar Tewaskan Sekitar 30 Anggota Tentara Arakan
Albanese menilai langkah ini akan menjadi jalan bagi perdamaian yang berkelanjutan, meski menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat internasional. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dubes Palestina: Kata-kata Saja Tak Cukup Hentikan Genosida Israel di Gaza