Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Bangladesh Minta Negara OKI Bersama Rohingya

Rudi Hendrik - Ahad, 6 Mei 2018 - 11:07 WIB

Ahad, 6 Mei 2018 - 11:07 WIB

7 Views

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina berbicara pada sesi pembukaan Sidang ke-45 Dewan Menteri Luar Negeri (CFM) OKI yang dimulai di Pusat Konferensi Internasional Bangabandhu di Dhaka, Sabtu, 5 Mei 2018. (Foto: Bangla Focus)

Dhaka, MINA – Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina meminta negara-negara Muslim di bawah Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk berdiri teguh di samping etnis Rohingya.

“Permohonan saya kepada OKI adalah untuk berdiri kokoh di samping Rohingya yang dipaksa untuk melindungi martabat dan keamanan mereka. Pesan Nabi (SAW) bagi kita adalah berdiri di samping kemanusiaan yang menderita. Ketika komunitas Rohingya di Myanmar sedang menjalani ‘pembersihan etnis’, persaudaraan OKI tidak dapat mengabaikannya,” katanya.

Dia membuat pernyataan saat berbicara pada sesi pembukaan Sidang ke-45 Dewan Menteri Luar Negeri (CFM) OKI yang dimulai di Pusat Konferensi Internasional Bangabandhu di Dhaka, Sabtu (5/5), demikian Dhaka Tribune melaporkan.

OKI dimulai dengan fokus pada isu Rohingya dan tantangan lain yang dihadapi umat Muslim dunia.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Ini adalah kedua kalinya Bangladesh menjadi tuan rumah CFM. Pertama kali CFM diselenggarakan di negara itu pada tahun 1983.

Sheikh Hasina mengatakan Bangladesh telah membuka hati dan perbatasannya untuk orang-orang yang menderita murni atas dasar kemanusiaan, karena lebih dari satu juta orang Rohingya telah berlindung di Bangladesh.

Dia mengatakan, OKI harus mempertahankan tekanan internasional pada pemerintah Myanmar. (T/RI-1/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam