COPENHAGEN, MINA – Perdana Menteri (PM) Denmark, Mette Frederiksen mengecam tindakan PM Israel, Benjamin Netanyahu yang menurutnya telah menjadi biang masalah di Jalur Gaza, menyusul eskalasi agresi Israel di wilayah yang diblokade itu.
Teguran ini diutarakan Frederiksen dalam wawancara dengan harian Jyllands-Posten, Sabtu (16/8), sekaligus mengancam mendorong sanksi sejauh EU mendukung kebijakan ini, mengutip Anadolu.
Frederiksen menyatakan Zionis Israel “telah melangkah terlalu jauh” dengan meluncurkan serangan militer baru di Gaza dan memperluas pemukiman ilegal di Tepi Barat. Dia menyebut situasi kemanusiaan di Gaza “sangat mengerikan.”
Sebagai negara yang sementara memegang Presidensi Uni Eropa, Denmark ingin meningkatkan tekanan terhadap Israel. Namun, sejauh ini belum memperoleh dukungan memadai dari negara anggota lain.
Baca Juga: Indonesia Dorong BRICS Perkuat Reformasi Keuangan Global untuk Capai SDGs
Frederiksen membuka opsi “tekanan politik, sanksi, baik terhadap para pemukim, menteri, atau bahkan Israel secara keseluruhan,” termasuk kemungkinan sanksi perdagangan maupun riset, dengan pendekatan seperti yang diterapkan terhadap Rusia: menarget titik yang paling berdampak.
Meski demikian, Denmark saat ini belum berniat mengakui negara Palestina. Frederiksen menegaskan bahwa pengakuan seperti itu tidak pantas selama Hamas masih memimpin wilayah Gaza.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Demonstrasi Protes Krisis Air dan Listrik di Madagaskar, Lima Orang Tewas