New Delhi, MINA – Perdana Menteri India Narendra Modi pada Selasa (22/12) mengatakan pemerintah akan fokus pada pendidikan dan pemberdayaan perempuan Muslim di negara tersebut.
Berbicara pada perayaan seratus tahun Universitas Muslim Aligarh India yang terkenal di dunia melalui konferensi video, Modi mengatakan angaka putus sekolah dari perempuan-perempuan Muslim di negara tersebut telah berkurang hingga 30%, Anadolu Agency melaporkan.
“Tingkat putus sekolah anak perempuan Muslim lebih dari 70% karena kurangnya toilet, pemerintah membangun toilet terpisah untuk anak perempuan yang bersekolah dalam mode misi di bawah Misi Swachh Bharat. Dan sekarang tingkat putus sekolah anak perempuan Muslim telah turun menjadi sekitar 30%,” kata Modi.
“Pemerintah sangat fokus pada pendidikan perempuan Muslim dan pemberdayaan mereka. Dalam enam tahun terakhir, hampir satu crore [10 juta] perempuan Muslim telah diberi beasiswa oleh pemerintah. Tidak boleh ada diskriminasi atas dasar gender, setiap orang harus mendapatkan hak yang sama, dan setiap orang harus mendapatkan keuntungan dari pembangunan negara,” ujarnya.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Modi adalah perdana menteri pertama India dalam beberapa dekade yang berpidato di Universitas Muslim Aligarh.
Perdana menteri itu mengutip ucapan reformis dan pemikir abad ke-19 Sir Syed Ahmed Khan dan pendiri universitas: “Tugas pertama dan terpenting dari orang yang peduli dengan negaranya adalah bekerja untuk kesejahteraan semua orang.”
Terlepas dari kasta, keyakinan, atau agama, Modi berkata, “negara sedang berjalan di jalur di mana setiap warga negara dijamin hak yang diberikan konstitusi dan tidak ada yang boleh ditinggalkan karena agama seseorang.”
Dia menyebutkan contoh skema pemerintah yang memberikan manfaat “tanpa diskriminasi”.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Visi India baru membayangkan bahwa perkembangan bangsa dan masyarakat tidak boleh dilihat dari sudut pandang politik,” tambahnya.
Modi juga memuji upaya universitas untuk memperkuat hubungan India dengan banyak negara di dunia.
“Penelitian yang dilakukan di sini tentang bahasa Urdu, Arab, dan Persia, penelitian tentang sastra Islam memberikan energi baru bagi hubungan budaya India dengan seluruh dunia Islam,” katanya, seraya menambahkan bahwa lembaga ini memiliki tanggung jawab ganda untuk lebih meningkatkan soft power dari perguruan tinggi serta memenuhi kewajiban pembangunan bangsa. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina