Jakarta, 11 Syawwal 1436 H/27 Juli 2015 (MINA) – Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron mengatakan kesepakatan bisnis antara Inggris dengan Asia Tenggara akan mencapai lebih dari 750 juta poundsterling (setara Rp15,6 triliun). Cameron akan mengunjungi Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Vietnam selama empat hari mulai dari Senin (27/7).
Cameron akan didampingi 31 pemimpin bisnis. Dia akan memulai misi perdagangan di Jakarta pada Senin (27/7). PM Inggris sejak 2010 itu mengaku ingin menghubungkan pasar Inggris dengan pasar Asia Tenggara. Menurut Cameron, ekonomi Asia Tenggara dinamis dan berkembang pesat.
“Dalam 20 tahun ke depan, 90% pertumbuhan ekonomi global diprediksi akan datang dari luar Eropa. Inggris harus siap mengambil keuntungan,” ujar Cameron seperti dilaporkan BBC, dikutip Mi’raj Islamic News Agency.
“Kami juga bisa membuka lebih banyak pasar bagi pebisnis Inggris dengan memanfaatkan kekuatan pasar tunggal Uni Eropa (UE) yang memiliki konsumen sekitar 500 juta,” lanjut Cameron.
Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan
Selama kunjungannya ke Asia Tenggara, Cameron juga dilaporkan akan berupaya mendorong kesepakatan perdagangan bebas antara UE dan ASEAN. Atas perjanjian itu, Inggris diperkirakan akan mendapat keuntungan tiga miliar poundsterling (Rp62,6 triliun) per tahun.
Saat ini, UE merupakan mitra perdagangan terbesar Inggris. Namun, Cameron sadar Inggris perlu menengok pasar jauh dari zona Eropa. Maklum, persaingan di level UE sangat kompetitif.
“Inggris perlu pergi menuju ujung dunia dalam aspek penjualan barang,” kata Cameron pada pekan lalu. Inggris ingin menoleh ke wilayah timur, tidak hanya India dan China, tapi juga Asia Tenggara yang akan menjadi pasar tunggal keempat terbesar di dunia pada 2030. (T/P020/P2)
Mi’raj Islamic News Agency