London, MINA – Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan kesiapannya untuk mengakui negara Palestina setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyelesaikan kunjungannya ke Inggris. Langkah ini akan diumumkan sebelum Sidang Umum PBB di New York yang dijadwalkan dimulai pada Selasa (23/9).
Menurut laporan MEMO, Starmer menunda pengumuman resmi untuk menghindari dominasi isu Palestina dalam konferensi pers bersama Trump. Keputusan ini menempatkan Inggris berseberangan dengan Amerika Serikat, yang secara tegas menolak pengakuan resmi terhadap negara Palestina.
Langkah Inggris mendapat dukungan dari sejumlah negara lain seperti Prancis, Australia, dan Kanada, yang juga berencana mengakui negara Palestina dalam pertemuan tingkat tinggi PBB mendatang. Hal itu dipandang sebagai upaya internasional untuk meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Israel.
Starmer menegaskan, pengakuan tersebut akan dilakukan dengan beberapa syarat. Israel diminta untuk menyetujui gencatan senjata dan menciptakan perdamaian jangka panjang yang berkelanjutan.
Baca Juga: Lebih dari Satu Juta Perempuan dan Anak Gaza Butuh Bantuan Pangan Mendesak
Selain itu, Israel harus mengizinkan PBB kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza yang selama ini terhambat. Namun, pemerintah Israel hingga kini menolak syarat tersebut.
Saat ini, negara Palestina telah diakui oleh 147 dari 193 anggota PBB. Dukungan ini terus bertambah seiring meningkatnya kekhawatiran internasional terhadap situasi kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk.
Wali Kota London Sadiq Khan untuk pertama kalinya menyebut kondisi di Gaza sebagai genosida. Ia menyoroti kematian sekitar 20.000 anak akibat kelaparan, runtuhnya sistem kesehatan, dan kebijakan Israel yang menyebabkan penderitaan massal. Khan menegaskan bahwa kelaparan yang terjadi merupakan kondisi yang “diciptakan secara sengaja”.
Sementara itu, Komis HAM PBB menyatakan adanya dasar kuat untuk menyimpulkan terjadinya genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Komisi tersebut menuding tindakan itu dilakukan secara sistematis oleh Israel, menambah desakan internasional agar segera dilakukan intervensi kemanusiaan. []
Baca Juga: Trump dan Putin Akan Bertemu di Hungaria Bahas Gencatan Senjata Rusia-Ukraina
Mi’raj News Agency (MINA)