Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Inggris Tidak Setuju Trump

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 7 Desember 2017 - 10:12 WIB

Kamis, 7 Desember 2017 - 10:12 WIB

114 Views

Theresa May dan Trump (The Sun)

Theresa May dan Trump (The Sun)

London, MINA – PM Inggris Theresa May menyatakan tidak setuju dengan langkah sekutunya Presiden AS Donald Trump mengumumkan Yerusalem ibukota Israel.

May mengkritik keputusan Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan pihaknya “tidak akan membantu”.

Mei menyebut, langkah Trump belum pernah terjadi sebelumnya, dan mengatakan, “Kami tidak setuju dengan keputusan AS untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel sebelum kesepakatan status akhir”. Evening Standard melaporkan Kamis (7/12).

“Ini tidak akan membantu prospek kedamaian di wilayah ini. Kedutaan Besar Inggris untuk Israel tetap di Tel Aviv, dan kami tidak memiliki rencana untuk memindahkannya,” ujarnya.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Menurutnya, status Yerusalem sudah jelas dan sudah lama, dan harus ditentukan dalam penyelesaian yang dinegosiasikan antara Israel dan Palestina. Yerusalem pada akhirnya harus menjadi ibukota bersama negara-negara Israel dan Palestina.

“Sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, kami menganggap Yerusalem Timur sebagai bagian dari Wilayah Pendudukan Palestina,” lanjutnya.

Sementara itu, Pemimpin Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn menggambarkan langkah Trump sebagai “ceroboh”.

Pada akun twiternya, ia mengatakan, “Pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel, termasuk wilayah Palestina yang diduduki, adalah ancaman sembrono untuk perdamaian”.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

“Pemerintah Inggris harus mengutuk tindakan berbahaya ini dan bekerja untuk menyelesaikan konflik yang adil dan layak,” cuitannya.

PM Theresa May mengatakan, Inggris memiliki keinginan kepada Trump untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina, dan menyambut komitmennya terhadap solusi dua negara yang dinegosiasikan.

Dia juga mencatat bahwa status terakhir Yerusalem, termasuk batas-batas kedaulatan di dalam kota, harus tunduk pada negosiasi.

“Kami mendorong pemerintah AS untuk sekarang mengajukan proposal rinci untuk penyelesaian Israel-Palestina,” tambahnya.

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Ia menambahkan, untuk mendapatkan peluang sukses terbaik, proses perdamaian harus dilakukan dalam situasi yang bebas dari kekerasan. “Kami meminta semua pihak untuk bekerja sama menjaga ketenangan,” ujarnya. (T/RS2/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Internasional
Amerika
Internasional
Dunia Islam
Amerika