Bagdad, 4 Jumadil Awwal 1437/ 12 Februari 2016 (MINA) – Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi pada Kamis (11/2) mengatakan, pihaknya tidak memerlukan pasukan asing lebih banyak di wilayah Irak.
“Kami tidak ingin pasukan lebih banyak di wilayah Irak,” kata Al-Abadi saat konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi.
“Koalisi internasional membantu kita untuk melatih pasukan kami, untuk memerangi terorisme. Akhir tahun ini kami ingin mengakhiri kehadiran kelompok Daesh atau ISIS di Irak,” jelas Al-Abadi. Demikian MEMO memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat
“Di Ramadi, kota barat Irak, kami melancarkan serangan terhadap kelompok Daesh, dan kami berharap bahwa kita dapat mengulangi serangan di kota Mosul di utara,” katanya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Ada lebih dari 280 perwira tentara Italia yang hadir di Irak untuk melatih pasukan polisi setempat di kota Baghdad dan Erbil.
Menteri Pertahanan Italia Roberta Pinotti mengumumkan pada Rabu lalu bahwa 450 perwira militer Italia akan memberikan perlindungan bagi pekerjaan pemeliharaan bendungan di Mosul.
Trevi, sebuah perusahaan Italia, akan mengawasi pemeliharaan bendungan Mosul, sekitar 35 kilometer sebelah utara Mosul, dengan biaya 2 miliar dolar.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Namun, bendungan Mosul yang berada di bawah kontrol ISIS membuat pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan terhalang. (T/P002/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama