PM Irak Peringatkan Turki yang Kirim Pasukan di Perbatasan

Baghdad, 2 Shafar 1438/2 November 2016 (MINA) – Perdana Menteri Haider Al-Abadi memperingatkan pasukan yang telah berkumpul di perbatasan bahwa mereka akan membayar “harga yang besar” jika menyeberang ke Irak.

Tank dan artileri Turki telah ditempatkan di perbatasan Irak pada Selasa (1/11), karena ketegangan antara Pemerintah Baghdad dan Ankara yang memuncak.

Pemerintah Ankara telah mengancam akan campur tangan dalam pertempuran di Mosul jika angkatan bersenjata Irak membalas kepada warga sipil, sementara perang kata-kata antara Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Abadi terus berlanjut.

Pemimpin Irak melakukan penampilan publik pada Selasa malam untuk membuat pernyataan setelah ada laporan bahwa Turki membangun militernya di perbatasan, demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.

“Kami tidak ingin melawan Turki. Kami tidak ingin konfrontasi dengan Turki. Allah melarang, bahkan jika kita terlibat perang dengan mereka, Turki akan membayar harga yang tinggi. Mereka akan rusak,” kata Abadi dalam pidato yang disiarkan televisi. “Ya, kita juga akan rusak. Setiap kali sebuah negara perkelahian dengan negara tetangga tidak akan ada pemenang, keduanya akan kehilangan.”

Ketegangan ini memuncak di saat ribuan militan Syiah mengatur posisi di barat Mosul ketika pasukan khusus Irak memasuki kota dan merangsek maju lebih dalam ke wilayah yang dikuasai oleh kelompok Islamic State (ISIS/Daesh).

Turki telah memperingatkan Pemerintah Baghdad bahwa militernya akan melakukan intervensi jika warga sipil Sunni, terutama etnis Turkmen, ditargetkan oleh pasukan keamanan Irak atau milisi Syiah pro-pemerintah.

Erdogan telah menyatakan ia tidak akan mentolerir situasi seperti di Mosul, dan mengatakan bahwa tentara Turki siap untuk campur tangan untuk menghentikan pembantaian, jika milisi Syiah menyakiti warga di kota Turkmen Tal Afar. (T/P001/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.