Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Israel Ingin Perundingan Langsung dengan Palestina

kurnia - Selasa, 24 Mei 2016 - 01:40 WIB

Selasa, 24 Mei 2016 - 01:40 WIB

369 Views ㅤ

Foto: World Bulletin

Paris, 15 Sya’ban 1437/23 Mei 2016 (MINA) – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kembali menyatakan menolak inisiatif Perancis untuk mengadakan pembicaraan damai multilateral dengan Palestina.

Saat  bertemu rekannya, PM Perancis, Manuel Valls, Senin (23/5), ia menawarkan  sebagai gantinya mengadakan pembicaraan langsung dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas di Paris.

World Bulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan,  PM Perancis mengatakan akan membicarakan usulan Netanyahu itu dengan Presiden Perancis Francois Hollande.

“Perundingan langsung ini masih bisa disebut inisiatif Perancis sebab Anda akan menjadi tuan rumah upaya untuk perdamaian,” kata Netanyahu.

Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow

“Maka aku akan duduk sendiri, langsung, berundinh dengan Presiden Abbas di Elysee (istana Presiden Perancis) atau di manapun yang Anda pilih,” tambahnya.

Netanyahu, yang telah berulang kali menyatakan penentangannya terhadap usulan Perancis, mengatakan, “inisiatif ini masih bisa berlangsung di Paris, karena itu akan menjadi tempat yang mengagumkan untuk menandatangani perjanjian damai. Ini merupakan tempat yang luar biasa pula”.

PM Perancis Valls akan mengunjungi Israel dan Palestina untuk mengajukan rencana negaranya untuk memulai kembali upaya perdamaian Israel-Palestina.

Dia akan mengadakan pembicaraan di Ramallah, Selasa (24/5) dengan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah.

Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza

Abbas menyambut baik inisiatif Perancis untuk mengadakan pertemuan para menteri luar negeri dari berbagai negara pada 3 Juni, tanpa Israel dan Palestina hadir.

Kemudian konferensi akan diadakan di musim gugur, dengan kehadiran Israel dan Palestina. Tujuannya adalah untuk akhirnya memulai kembali perundingan yang hasilnya adalah berdiri dan diakuinya negara Palestina.

Netanyahu telah secara rutin menyerukan pembicaraan langsung dan menawarkan untuk bertemu Abbas. Ia menegaskan kembali sikapnya pada Senin bahwa perdamaian tidak akan tercapai meskipun “didikte dunia internasional”.

Para pemimpin Palestina mengatakan peluang perundingan dengan Israel belum berakhir sembari terus melancarkan strategi diplomasi di badan-badan internasional.

Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu

Negosiasi antara Israel dan Palestina telah terhenti sejak inisiatif yang dimediasi Amerika Serikat runtuh pada April 2014. (T/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah

 

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Internasional