Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Ahad (20/1), mengumumkan dimulainya kembali hubungan resmi dengan Chad.
“Presiden Chad Idriss Deby dan saya mengumumkan dimulainya kembali hubungan diplomatik antara Chad dan Israel,” tweet Netanyahu.
Netanyahu menuju ke negara Afrika Utara-Tengah untuk pembicaraan yang bertujuan memulihkan hubungan diplomatik antara Tel Aviv dan N’Djamena.
“Ada perubahan dalam hubungan antara Israel dan dunia Arab,” tulis Haaretz, mengutip pernyataan Netanyahu saat konferensi pers bersama dengan Deby.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Netanyahu menambahkan, ia akan mengunjungi beberapa negara Arab “segera,” tanpa menyebut nama mereka.
Netanyahu menggambarkan kunjungannya ke Chad sebagai “bagian dari revolusi yang kita alami di dunia Arab dan Muslim”.
Haaretz melaporkan, dalam konferensi pers Deby mengatakan, memulihkan hubungan dengan Israel tidak akan menghilangkan masalah Palestina.
“Tujuan kunjungan Anda adalah untuk membawa kedua negara kami lebih dekat dan untuk bekerja sama,” ujar Deby kepada Netanyahu.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Saya sekarang akan berangkat pada terobosan bersejarah dan penting lainnya, ke Chad, sebuah negara Muslim besar yang berbatasan dengan Libya dan Sudan,” The Times of Israel mengutip pernyataan Netanyahu sebelum perjalanannya.
“Akan ada berita besar,” kata Netanyahu, mengisyaratkan dimulainya kembali secara resmi hubungan diplomatik antara kedua negara.
Chad memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 1972. Perdana menteri Israel itu sebelumnya mengklaim bahwa Iran dan Palestina telah berupaya untuk mencegah dorongan diplomatik Israel.
“Ini sangat mengkhawatirkan, bahkan sangat membuat marah mereka,” katanya.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Media Israel, Channel 10 melaporkan bahwa Netanyahu diperkirakan akan menawarkan dukungan pemerintahnya untuk mencegah militan menyusup ke Chad dari Libya.
Delegasi Netanyahu ke Chad termasuk pejabat senior dari kementerian pertahanan dan keuangan, sebagai indikasi targetnya untuk meningkatkan hubungan militer dan perdagangan dengan Chad. (T/Ast/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai