Yerusalem, MINA – Tidak menghiraukan peringatan dampak serius dan kekerasan, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memutuskan untuk tidak mengubah rute pawai bendera kontroversial yang akan melewati Yerusalem Timur yang diduduki, Anadolu Agency melaporkan Sabtu (27/5).
Sebuah pernyataan dari kantor Bennett mengatakan, Perdana Menteri berbicara melalui telepon dengan Menteri Keamanan Publik, Omer Barlev, kepala polisi Israel, Kobi Shabtai dan pejabat keamanan lainnya untuk menyelesaikan persiapan pawai bendera Ahad (28/5) seperti yang direncanakan.
Bennett mengatakan, seperti tahun lalu pawai akan berakhir di halaman Tembok Al-Buraq atau Tembok Barat dan tidak akan melewati kompleks Masjid Al-Aqsa.
Pawai bendera tahunan tersebut bertujuan merayakan perebutan Kota Tua oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967, diperkirakan akan melewati daerah Bab Al-Amud (daerah Gerbang Damaskus) dan Kota Tua Yerusalem Timur.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Gerakan perlawanan Islam Hamas sebelumnya memperingatkan Israel bahwa pawai melalui Kota Tua Yerusalem berisiko terjadinya perang lagi. (T/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza