Bethlehem, MINA – Sebuah laporan menyebutkan, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah menginstruksikan otoritas berwenang Israel untuk memeriksa dan membongkaran rumah-rumah perlawanan yang ada di kota 48, serta mendeportasi pelaku serangan dari warga Tepi Barat ke Jalur Gaza.
Instruksi Naftali itu berdasarkan rekomendasi Menteri Kehakiman Israel, Gideon Sa’ar, dan dibahas kemarin dalam rapat kabinet, kantor berita Ma’an melaporkan, Senin (16/5).
Pada awal Mei, Sa’ar menyerukan sistem hukum untuk mempelajari kemungkinan mendeportasi keluarga perlawanan Palestina ke Jalur Gaza, karena terbukti bahwa mereka sebelumnya sudah punya niat untuk melakukan sebuah serangan.
Menteri Sa’ar juga meminta verifikasi legalitas pembongkaran rumah warga Palestina yang memegang kewarganegaraan Israel jika terjadi serangan.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Menurut laporan itu, Bennett memutuskan untuk mempelajari masalah ini lebih lanjut berdasarkan saran Sa’ar. Namun, menurut situs berita Ibrani, langkah-langkah ini menghadapi kesulitan hukum yang signifikan, dan ada juga penentangan di dalam militer.
“Rumah-rumah perlawanan di dalam Israel juga harus dihancurkan, dan pemindahan dari Tepi Barat ke Gaza harus dipertimbangkan. Ini perlu mengingat situasinya,” kata Sa’ar.
Sebagai tanggapan, Bennett mengatakan, masih harus dilihat apa yang bisa dilakukan dalam gelombang ini, dan cara lain yang dapat dilakukan dalam menghadapi aksi perlawanan. (T/B04/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza