New York, MINA – Perdana Menteri Israel Yair Lapid pertama kalinya menyerukan solusi dua negara untuk penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Ia menekankan, Israel berjuang untuk perdamaian dengan dunia Arab, khususnya Palestina.
“Terlepas dari semua hambatan sebagian besar orang Israel mendukung visi solusi dua negara ini. Saya salah satu dari mereka dengan satu-satunya syarat bahwa negara Palestina di masa depan akan menjadi negara yang damai dan bukan basis teror lain yang mengancam keberadaan negara itu sendiri,” kata Lapid dalam pidatonya di sesi Sidang Majelis Umum PBB ke-77 di New York, Amerika Serikat, Kamis (22/9) seperti dikutip UN News.
Lapid menekankan, kesepakatan dengan Palestina, berdasarkan dua negara untuk dua bangsa, adalah hal yang tepat untuk keamanan Israel, untuk ekonomi Israel dan untuk masa depan anak-anak.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dalam kesempatan tersebut, Ia menceritakan kisah pribadinya yang harus membangunkan putrinya autis non-verbal pada jam 3 pagi untuk membawanya ke tempat perlindungan bom, karena rudal meledak di atas rumahnya.
“Semua yang berkhotbah tentang pentingnya perdamaian, dipersilakan untuk mencoba lari ke tempat perlindungan bom pada jam 3 pagi dengan seorang gadis yang tidak bisa berbicara. Untuk menjelaskan kepadanya, tanpa kata-kata, mengapa ada orang yang ingin membunuhnya,” katanya.
Kepada orang-orang Gaza, Lapid menggarisbawahi keinginannya untuk membantu mereka membangun kehidupan dan ekonomi yang lebih baik, tetapi “kami hanya memiliki satu syarat: Berhenti menembakkan roket dan rudal ke anak-anak kami,” ujarnya. (T/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon