PM ISRAEL TEGASKAN TIDAK AKAN MENGUBAH STATUS QUO MASJID AL-AQSHA

Ekstrimis Yahudi dikawal ketat polisi khusus Israel memasuki komplek Masjid Al-Aqsha, Oktober 2014. (Foto: Al-Aqsa Foundation)
Ekstrimis Yahudi dikawal ketat polisi khusus memasuki komplek Masjid , Oktober 2014. (Foto: Al-Aqsa Foundation)

Gaza, 14 Muharram 1436/7 November 2014 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan Israel tidak berniat sama sekali mengubah status quo Masjid Al-Aqsha dengan tetap mengizinkan pemukim ilegal yahudi melakukan ritual ibadah di situs suci tersebut.

“Perdana Menteri telah menegaskan kembali komitmen Israel dalam menjaga status quo di Bukit Haikal (istilah yahudi untuk Masjid Al-Aqsha, red.) dan peran khusus Yordania terhadap Masjid Al-Aqsha sesuai perjanjian perdamaian yang disepakati,” kata pernyataan resmi Kantor PM Israel.

Sebagaimana koresponden MINA melaporkan dari Jalur Gaza, Jumat, pernyataan yang ditujukan kepada Raja Yordania Raja Abdullah II itu juga menyatakan, Netanyahu dan Raja Abdullah sama-sama menyerukan untuk segera menghentikan seluruh tindakan kekerasan dan hasutan di Kota dan Masjid Al-Aqsha.

Sementara itu, pemerintah Yordania mengatakan dalam pernyataannya bahwa Netanyahu telah menegaskan kepada Raja Abdullah melalui saluran telepon Kamis bahwa Israel berkomitmen mencabut faktor kekacauan dan berusaha mengembalikan ketenangan di Kota Al-Quds khususnya di Masjid Al-Aqsha dan sekitarnya.

Raja Abdullah menegaskan, melalui saluran telepon, menolak dengan keras setiap aktivitas yang melecehkan kesucian dan kehormatan Masjid Al-Aqsha, aktivitas yang membahayakannya dan mengganti status quo yang sudah disepakati.

Selama ini, Israel yang menandatangani kesepakatan damai dengan Yordania pada tahun 1994, mengakui bahwa Yordania merupakan pihak yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap situs-situs suci umat Islam di Al-Quds.

Dalam kesepakatan tersebut Otoritas Israel mengizinkan pemukim ilegal Yahudi mengunjungi komplek Masjid Al-Aqsha di waktu-waktu tertentu di bawah pengawasan ketat dan tidak diperbolehkan melakukan ritual ibadah di dalamnya.

Koresponden MINA juga melaporkan, saat ini para ekstrimis Yahudi benar-benar mengeksploitasi tindakan polisi Israel yang membolehkan masuknya para turis asing untuk berkunjung ke Al-Aqsha melalui pintu Al-Magharibah, barat Al-Aqsha yang memang dikuasai oleh otoritas Israel.

Salah satu bentuk eksploitasi yang mereka lakukan adalah memasuki kawasan Masjid Al-Aqsha serta melakukan ritual dan kegiatan agama yahudi juga menampakan secara terang-terangan bahwa mereka memang berniat membangun sinagog menggantikan Masjid Al-Aqsha.(L/K02/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0