Roma, MINA – Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mendesak armada Global Sumud Flotilla yang berupaya mengirimkan bantuan ke Gaza untuk segera menghentikan misinya.
Dalam sebuah pernyataan, Meloni memperingatkan bahwa melanjutkan upaya untuk menantang blokade laut Israel berisiko merusak “keseimbangan yang rapuh” untuk jalan bagi perdamaian, berdasarkan rencana yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump. Almayaden melaporkan, Rabu (1/9).
“Banyak yang akan dengan senang hati menggagalkan rencana itu,” kata Meloni, memperingatkan bahwa tindakan armada tersebut dapat menjadi dalih untuk memicu kembali ketegangan.
“Saya khawatir upaya armada untuk menembus blokade laut Israel dapat menjadi dalih untuk hal ini. Karena alasan ini pula, saya yakin armada tersebut harus dihentikan sekarang,” tambahnya.
Baca Juga: [POPULER MINA] Proposal Trump Soal Gaza dan Kembalinya Relawan Sumud Flotilla
Italia Mundur dari Armada Bantuan Gaza
Angkatan Laut Italia mengumumkan pada Selasa mereka akan mundur dari pengawalan Global Sumud setelah konvoi bantuan mencapai 150 mil laut (278 km) dari Gaza, dengan alasan risiko konfrontasi dengan Israel.
Kementerian Pertahanan Italia mengonfirmasi pada Selasa bahwa fregatnya akan berhenti di batas yang ditentukan, menekankan posisi ini telah dikomunikasikan “beberapa kali dalam beberapa hari terakhir.” Kapal tersebut diperkirakan akan mengeluarkan dua peringatan terakhir kepada anggota armada, termasuk satu peringatan pada tengah malam GMT, sebelum berbalik arah.
Armada Global Sumud, yang terdiri dari lebih dari 40 kapal sipil, membawa anggota parlemen, pengacara, dan aktivis, termasuk aktivis iklim Swedia Greta Thunberg, dalam upaya untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina dan menantang blokade Israel atas Gaza.
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Demo Tuntut Akhiri Genosida di Gaza
Juru bicara Italia, Maria Elena Delia, mengonfirmasi para aktivis telah diberitahu tentang keputusan pemerintah tetapi mengatakan armada tersebut tidak akan berbalik arah.
“Kami tidak berniat mengindahkan peringatan Italia,” ujarnya, menuduh pihak berwenang berusaha menghindari “insiden diplomatik” dengan Israel.
Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto juga mengajukan permohonan terakhir agar armada tersebut menerima kompromi dan menurunkan bantuannya di Siprus, bukan di Gaza. Ia memperingatkan para aktivis dapat ditangkap jika dicegat oleh pasukan Israel di perairan terbuka.
“Seruan terakhir adalah menerima solusi yang menghindari risiko yang tidak perlu,” kata Crosetto, tetapi penyelenggara secara konsisten menolak usulan pengalihan, bersikeras bantuan harus langsung sampai ke Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)