Tokyo, MINA – Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe memastikan tidak akan ada Olimpiade pada 2021 di Tokyo jika pandemi COVID-19 belum berakhir.
Hal ini dikatakannya menanggapi permintaan Gubernur Tokyo Yuriko Koike yang meminta perpanjangan masa darurat atas pandemi yang masih menyebar di kota yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade tersebut. Demikian The New York Times yang dikutip MINA, Kamis (30/4).
Sebelumnya bulan lalu Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Comitte/IOC) bersama dengan Pemerintah Jepang memutuskan menunda Olimpiade hingga Juli 2021.
Meningkatnya pandemi di seluruh dunia, sedangkan vaksin masih belum ada dalam waktu dekat ini, menyebabkan keraguan penyelenggaraan Olimpiade tahun depan mulai muncul ke permukaan.
Baca Juga: Semifinal Liga Champions 2024/2025: Laga Ketat, Inter Milan ke Final
“Kami telah mengatakan bahwa Olimpiade dan Paralimpiade harus diadakan dalam bentuk yang lengkap, di mana para atlet dan penonton semua dapat berpartisipasi dengan aman,” kata Abe.
“Tidak mungkin mengadakan Olimpiade dalam wujud yang sempurna, kecuali pandemi virus corona telah dikuasai,” ucapnya.
Abe telah mempertaruhkan warisannya sebagai perdana menteri terlama Jepang untuk menyelenggarakan Olimpiade. Ia berharap Olimpiade meningkatkan sektor pariwisata dan belanja konsumen.
Jepang setidaknya telah mengumpulkan sebanyak AS $3 miliar atau sebanyak Rp45 miliar dalam bentuk sponsor, dan telah menghabiskan hampir AS$13 miliar atau hampir Rp200 triliun untuk persiapan.
Baca Juga: Komentari Timnas di Piala Sudirman 2025, Menpora: Menjanjikan Menuju Olimpiade 2028
Abe sebelumnya juga sudah menyampaikan penyelenggaraan Olimpiade tahun depan harus digelar sebagai wujud kemenangan dunia atas pandemi COVID-19. (R/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Piala Dunia Panjang Tebing 2025 Bali: Atlet Indonesia Persembahkan 2 Medali