Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Kanada Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza

Widi Kusnadi Editor : Bahron Ans. - 26 detik yang lalu

26 detik yang lalu

0 Views

Perdana Menteri baru Kanada, Mark Carney (foto: X)

Ottawa, MINA – Perdana Menteri Kanada Mark Carney pada Jumat (8/8) mengecam keras keputusan Israel untuk meningkatkan operasi militer di Jalur Gaza dan ingin menguasai Gaza sepenuhnya. Menurutnya, langkah tersebut hanya akan memperburuk krisis kemanusiaan dan menghambat upaya perdamaian di kawasan.

“Eskalasi ini tidak akan menghentikan horor kemanusiaan di Gaza atau penderitaan yang semakin mendalam, baik bagi sandera Israel maupun warga sipil Palestina. Langkah ini juga tidak akan mendorong perdamaian dan keamanan jangka panjang bagi rakyat Israel,” kata Carney, dikutip Middle East Monitor, Sabtu (9/8).

Carney menyerukan gencatan senjata segera dan mendesak Hamas untuk segera membebaskan seluruh sandera yang ditahan sejak serangan 7 Oktober 2023. Ia menegaskan bahwa Hamas harus melucuti senjata, dan bantuan kemanusiaan berskala besar harus segera masuk ke Gaza.

“Kita harus melihat lonjakan besar dan berkelanjutan bantuan kemanusiaan dalam skala yang diperlukan,” tegasnya.

Baca Juga: WHO: 25 Juta Warga Sudan Terancam Kelaparan, Wabah Kolera Capai 100 Ribu Kasus

Carney juga menegaskan dukungan Kanada terhadap solusi dua negara sebagai jalan keluar permanen konflik Palestina-Israel. Ia menyebut, Kanada akan terus bekerja sama dengan mitra internasional untuk mewujudkan negara Palestina yang didemiliterisasi dan diperintah oleh pemerintahan demokratis yang kuat.

Selain itu, Carney mendesak semua pihak untuk bernegosiasi dengan itikad baik menuju perdamaian yang adil, bermakna, dan langgeng, yang menghormati martabat, keamanan, dan aspirasi seluruh rakyat Palestina dan Israel.

Israel kini menghadapi gelombang kecaman internasional atas aksi militer yang dinilai sebagai genosida terhadap rakyat Gaza. Sejak Oktober 2023, lebih dari 61.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, dilaporkan gugur. Serangan tersebut juga menghancurkan infrastruktur Gaza dan memicu kelaparan massal yang telah merenggut banyak korban jiwa.

PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan internasional terus menyerukan penghentian serangan, pembukaan akses bantuan tanpa hambatan, dan langkah nyata menuju rekonstruksi Gaza. []

Baca Juga: Trump Tuntut Universitas California Bayar Denda Rp16 Triliun karena Biarkan Demo Pro-Palestina

Mi’raj News Agency (MINA) 

Rekomendasi untuk Anda