PM Lebanon Desak Pimpinan Hizbullah Berhenti Serang Arab Saudi

Perdana Menteri Lebanon Tammam Salam. (Foto: dok. Lebaneseexaminer.com)
Perdana Menteri Tammam Salam. (Foto: dok. Lebaneseexaminer.com)

Beirut, 29 Jumadil Awwal 1437/8 Maret 2016 (MINA) – Perdana Menteri Lebanon Tammam Salam mendesak Pimpinan Hizbullah, Hassan Nasrallah, untuk berhenti melakukan serangan verbal terhadap Arab Saudi.

“Hizbullah memainkan peran melawan Israel sebelum pergi ke luar negeri dan ikut campur dalam urusan negara lain,” kata Salam dalam wawancara dengan televisi Al-Arabiya, Senin (7/3). Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Permintaan Salam muncul di tengah memburuknya hubungan antara Lebanon dan Arab Saudi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan latar belakang perseteruan hubungan Arab Saudi dan Iran di wilayah tersebut.

Pemerintah Riyadh meluncurkan serangkaian langkah-langkah terhadap Lebanon dan Hizbullah pada 19 Februari, ketika diumumkan penghentian bantuan militer senilai $ 4 miliar kepada tentara dan pasukan keamanan Lebanon.

Langkah itu juga mendorong enam negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) melabel Hizbullah sebagai organisasi “teroris” dan menuduhnya melakukan “tindakan teroris dan hasutan di Suriah, Yaman dan Irak”.

Arab Saudi telah mengaitkan langkah itu dengan penolakan Lebanon bergabung dengan Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengutuk serangan terhadap misi diplomatik Arab Saudi di Iran bulan lalu.

Hizbullah juga dituding melakukan “tindakan teroris terhadap negara-negara Arab dan Muslim”.

“Saya memberitahu kepada negara-negara Teluk, terutama Arab Saudi, bahwa hubungan bersejarah antara kami dan mereka akan terus dan akan tetap kuat. Kami mengerahkan upaya untuk mengkonsolidasikan itu,” kata Salam.

Salam mencatat bahwa pemerintahnya sedang “berjalan di ladang ranjau” dan Perdana Menteri menekankan bahwa negara-negara Teluk dan Arab Saudi memiliki tempat khusus di hati rakyat Lebanon.

Namun, Salam menekankan, Hizbullah adalah komponen utama dari negara Lebanon. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.