Paris, MINA – Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan pada hari Kamis (15/7), pengunduran diri Perdana Menteri yang ditunjuk Saad Hariri adalah bukti bahwa “pejabat Lebanon tidak dapat menemukan jalan keluar dari krisis.”
Ia menyebut para pejabat Lebanon melakukan “penghancuran diri yang sinis.”
Seorang juru bicara PBB menggambarkan perkembangan itu sebagai hal yang disesalkan. Ia mengulangi seruannya agar pemerintah mampu mengatasi “banyak tantangan” negara itu untuk disatukan dengan cepat.
Sementara itu, donor internasional tetap bersikukuh bahwa pemerintah harus dibentuk sebelum mereka dapat membuka jalur kredit, tetapi pertengkaran politik di antara faksi-faksi Lebanon telah berulang kali menghalangi upaya tersebut, di tengah melonjaknya tingkat kemiskinan.
Baca Juga: Ribuan Warga Suriah Pesisir Mengungsi ke Lebanon karena Konflik Sektarian
Pengumuman Hariri – hampir setahun setelah ledakan mematikan di pelabuhan Beirut yang memaksa pemerintah terakhir mengundurkan diri – membawa proses politik kembali ke titik awal.
Presiden Michel Aoun sekarang harus meminta parlemen untuk memilih perdana menteri baru, yang akan ditugaskan untuk menyusun kabinet lain yang pada gilirannya harus disetujui oleh presiden dan faksi-faksi politik.
Keputusan Hariri menyusul pertemuan dengan Aoun mengenai susunan kabinetnya.
“Ada amandemen yang diminta presiden, yang saya anggap substansial,” kata Hariri kepada wartawan usai pertemuan.
Baca Juga: Suriah Umumkan Berakhirnya Operasi Militer di Wilayah Pesisir
“Jelas bahwa … kita tidak akan bisa setuju,” tambahnya. Ia mencatat bahwa presiden telah menyatakan pendapat yang sama. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pelapor PBB Sebut Kejahatan Israel di Tepi Barat Ilegal dan Memalukan