Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Lebanon Tegas Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel

sri astuti Editor : Ali Farkhan Tsani - 29 detik yang lalu

29 detik yang lalu

0 Views

Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam saat menjadi Hakim ICJ (Foto: UN Photo)

Beirut, MINA – Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam pada hari Rabu (26/3), menegaskan bahwa rakyat Lebanon menolak normalisasi hubungan dengan Israel.

“Tidak seorang pun di Lebanon ingin menormalisasi hubungan dengan Israel,” ujar Salam mengatakan kepada media di Beirut, Anadolu melaporkan.

Laporan media lokal telah muncul tentang tekanan AS pada Lebanon untuk mencapai “kesepakatan yang kurang dari normalisasi dan lebih dari gencatan senjata” dengan Israel.

Salam menambahkan, tekanan internasional dan Arab pada Israel untuk menghentikan serangannya di Lebanon selatan belum habis.

Baca Juga: Korsel Hadapi Kebakaran Hutan Terburuk dalam Sejarah

“Masih ada cara untuk tekanan politik dan diplomatik,” katanya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Perdana Menteri Lebanon juga menunjukkan bahwa lima pos perbatasan yang diduduki oleh Israel di Lebanon selatan tidak memiliki nilai militer atau keamanan.

Gencatan senjata yang rapuh telah diberlakukan di Lebanon sejak November, mengakhiri perang lintas batas selama berbulan-bulan antara Israel dan Hezbollah, yang meningkat menjadi konflik skala penuh pada bulan September.

Otoritas Lebanon telah melaporkan lebih dari 1.250 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, termasuk tewasnya 100 orang dan melukai sedikitnya 330 orang lainnya.

Baca Juga: Pemerintah Trump Cabut Visa Mahasiswi Turkiye Pro Palestina

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, Israel seharusnya menarik diri sepenuhnya dari Lebanon selatan paling lambat tanggal 26 Januari, tetapi batas waktu diperpanjang hingga tanggal 18 Februari setelah menolak untuk mematuhinya.

Hingga saat ini, negara pendudukan tersebut masih mempertahankan kehadiran militer di lima pos perbatasan. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Imigrasi AS Tangkap Mahasiswi Turki Karena Dukung Palestina

Rekomendasi untuk Anda