Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM LIBANON SERUKAN KERJASAMA ANTI TEROR

Rendi Setiawan - Sabtu, 27 September 2014 - 09:16 WIB

Sabtu, 27 September 2014 - 09:16 WIB

616 Views

Perdana Menteri Lebanon, Tammam Salam pada pidato sebelum pertemuan Majelis Umum PBB di New York, Jumat (Gambar: Nahar)
Perdana Menteri Lebanon, Tammam Salam pada pidato sebelum pertemuan Majelis Umum PBB di <a href=

New York, Jumat (Gambar: Nahar)" width="300" height="232" /> Perdana Menteri Lebanon, Tammam Salam pada pidato sebelum pertemuan Majelis Umum PBB di New York, Jumat (Gambar: Nahar)

New York, 3 Dzulhijjah 1435 H/ 27 September 2014 M (MINA) – Perdana Menteri Lebanon, Tammam Salam pada pidato sebelum pertemuan Majelis Umum PBB di New York, Jumat menyerukan kerjasama regional dan internasional dalam memerangi kelompok teroris, mendesak “saudara dan teman-teman” Lebanon untuk memasok kekuatan.

Dia mengatakan,”Kita harus memadamkan api dari api dan mencegah penyebarannya.” Kantor berita Lebanon, Nahar melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.

Salam menambahkan, Lebanon menyambut resolusi Dewan Keamanan PBB dalam memerangi terorisme dan menyerukan kepada semua saudara dan teman-teman di dunia untuk melestarikan keamanan dunia, jauhkan dari konflik, dan menyiapkan segenap kekuatan.

Dia mencatat, pertempuran Lebanon melawan terorisme, bukanlah hal yang baru, mengingatkan negara telah menderita “teror kejahatan politik, termasuk pembunuhan mantan PM, Rafik Hariri dan sejumlah intelektual.

Baca Juga: Presiden Aoun: Lebanon Tidak Punya Pilihan Selain Negosiasi dengan Israel

“Kami menekankan, Lebanon memegang kebijakan disosiasi untuk melindungi dirinya sendiri,” kata Salam, mengacu pada pendekatan resmi pemerintah Libanon terhadap konflik Suriah.

Bentrokan mematikan pecah antara tentara Lebanon dan gerilyawan di sekitar kota perbatasan Bekaa pada 2 Agustus silam, salah satu wilayah paling berbahaya dari konflik di Suriah sampai saat ini.

Pertempuran berakhir dengan gencatan senjata pada 7 Agustus tetapi Jabhah Al-Nusra dan militan Negara Islam (ISIS) menculik 35 tentara dan polisi. Mereka kemudian mengeksekusi tiga sandera dan mengancam untuk membunuh lebih banyak tawanan lainnya jika pemerintah Lebanon tidak memenuhi tuntutan mereka.

Aksi kekerasan itu dipicu janji AS untuk meningkatkan jumlah tentara, sementara Arab Saudi meluncurkan hadiah satu miliar dollar yang didedikasikan untuk militer.(T/P011/R11)

Baca Juga: Wamenlu Anis Matta Dorong Diplomasi Damai di Manama Dialogue 2025

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Lebanon Tuduh Israel Tanggapi Tawaran Negosiasi dengan “mengintensifkan” Serangan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 pada Selasa (23/9) di New York, Amerika Serikat mengangkat sebuah foto seorang anak Palestina yang kekurangan gizi parah di Gaza (foto: Anadolu Agency)
Amerika
Indonesia
Internasional