Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Libya: Serangan Israel terhadap Gaza ‘Bentuk Terorisme Paling Buruk’

Rudi Hendrik - Ahad, 4 Februari 2024 - 19:34 WIB

Ahad, 4 Februari 2024 - 19:34 WIB

16 Views

Perdana Menteri Libya Abdul Hamid Dbeibeh. (Foto: dok. AA)

Riyadh, MINA – Serangan Israel di Jalur Gaza adalah “bentuk terorisme yang paling buruk,” kata Perdana Menteri Libya Abdul Hamid Dbeibeh, Sabtu (3/2).

Ketika ia berpidato di pertemuan 42 anggota Koalisi Kontra Terorisme Militer Islam (IMCTC) di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, Dbeibeh mengatakan, serangan itu akan berdampak serius bagi stabilitas global. Anadolu Agency melaporkan.

Dia menuntut penghentian segera serangan di Gaza dan kejahatan terhadap rakyat Palestina.

Usai pertemuan, Dbeibeh bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi Khalid bin Salman Al Saud dan membahas kerja sama militer kedua negara dan perang melawan terorisme.

Arab Saudi mengumumkan pada akhir tahun 2015 bahwa IMCTC didirikan dengan partisipasi 34 negara dengan kantor pusat di Riyadh.

Dengan bertambahnya partisipasi baru dalam koalisi, jumlah anggotanya mencapai 42 orang.

Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza pada 7 Oktober yang telah menewaskan sedikitnya 27.238 warga Palestina dan melukai 66.452 orang, setelah serangan mendadak oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas. Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Afrika Selatan telah mengajukan kasus genosida pada bulan Desember terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).

Pengadilan ICJ pada tanggal 26 Januari menganggap klaim Afrika Selatan bahwa Israel melakukan genosida masuk akal. Mereka mengeluarkan perintah sementara yang mendesak Israel untuk berhenti menghalangi pengiriman bantuan ke Gaza dan memperbaiki situasi kemanusiaan. (T/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Eropa
Internasional
Afrika