Kuala Lumpur, MINA – Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak menekankan, hanya solidaritas dan persatuan antar umat Islam di seluruh dunia yang dapat membebaskan Palestina dari kekejaman rezim Zionis Israel.
PM Najib mengatakan pada aksi unjuk rasa ‘Bebaskan Baitul Maqdis’ di pusat ibukota administratif Putrajaya, Malaysia, usai shalat Jumat (22/12).
Dia mengatakan, solidaritas umat Islam di seluruh dunia, dengan mengesampingkan berbagai perbedaan, dapat memberantas kekejaman Israel di Palestina.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Sebelum terlambat, umat Islam harus menyadari bahwa kuncinya tidak lain adalah solidaritas umat Islam, solidaritas kita,” tegasnya, Yahoo News melaporkan.
PM Najib Razak didampingi Wakil PM Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi serta Duta Besar Palestina untuk Malaysia Dr Anwar H. Al-Agha.
“Kita sebenarnya memiliki kemampuan untuk bersatu. Tidak masalah apakah kita memakai warna hijau, merah, oranye atau warna lainnya. Selama kita berbagi tujuan yang sama, itulah obatnya,” ujarnya.
Menurutnya, solidaritas dan kesatuan umat islam dapat menjadi tsunami bagi bangkitnya Islam.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Solidaritas antar umat Islam yang ditunjukkan dalam isu Al-Quds ini, dapat menjadi penyatu bagi solidaritas umat Islam di sini dan di seluruh dunia,” tegasnya di hadapan puluhan ribu peserta aksi unjuk rasa.
“Saya memanggil semua Muslim dan rakyat, tidak masalah apakah mereka berada di Malaysia atau di tempat lain, marilah kita terbebas dari kekejaman Zionis. Mari kita berusaha dan berdoa kepada Allah agar saudara-saudara kita selamat dari bahaya,” imbuhnya.
Koresponden MINA (Mi’raj News Agency) di Kuala Lumpur D.Shobaruddin melaporkan, rakyat Malaysia mengadakan unjuk rasa besar-besaran setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Ibukota Israel adalah Yerusalem atau Baitul Maqdis.
Sejak pengumuman itu sudah dua Jumat rakyat Malaysia dari berbagai lembaga swadaya masyarakat berkumpul di depan Kedubes AS, menegaskan pernyataan Trump itu tidak sah.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ini merupakan unjuk rasa ketiga, dengan melibatkan ratusan LSM dan puluhan ribu umat Islam dari berbagai lapisan masyarakat. Bahkan ada diantara mereka hadir dari non-Muslim.
Protes diadakan usai shalat Jumat di Masjid Putra, Putrajaya, komplek pemerintahan Malaysia, sekitar 40 km dari Kuala Lumpur. (L/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon