Kuala Lumpur, 20 Dzulhijjah 1436/4 Oktober 2015 (MINA) – Negara-negara Muslim memiliki tanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan rakyat Suriah yang mengungsi meninggalkan negerinya karena kondisi keamanan yang mengancam, kata Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Haji Mohammad Najib bin Tun Haji Abdul Razak.
Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Kuala Lumpur melaporkan, Najib Razak mengingatkan sudah saatnya negara Muslim berperan aktif mengambil bagian dalam masalah tersebut.
“Inilah sebabnya mengapa Malaysia mengambil bagian selama bertahun-tahun untuk menampung mereka yang melarikan diri dari peperangan, kelaparan, dan penindasan,” katanya pada sesi ke-70 dalam Majelis Umum PBB, Kamis (1/10).
Najib menjelaskan tahun ini Malaysia akan membuka pintu bagi 3.000 migran suriah selama tiga tahun ke depan untuk membantu meringankan krisis pengungsi.
Baca Juga: Pakistan Balas Serangan India, Nama Sandi “Bunyan Marsos”
Kantor Berita Bernama melaporkan, sekitar empat juta pengungsi Suriah melarikan diri ke negara tetangga selama empat tahun terakhir yang menyebabkan mereka berada dalam kemiskinan.
Dia menambahkan solusi internasional sudah harus dibangun untuk menghadapi krisis pengungsi.
“Kita harus menunjukkan rasa kemanusiaan kita bersama karena hanya kita yang bisa melakukannya. Mereka adalah saudara-saudara kita,” tegasnya.
Najib mengajak kepada dunia Internasional untuk bisa berbuat lebih baik dan belajar dari kasus balita asal Suriah umur tiga tahun, Aylan Kurdi yang terdampar di pantai Bodrum, Turki, bulan lalu.
Baca Juga: Rudal India Hantam Pangkalan Udara Pakistan Jumat Malam
“Orang-orang pengungsi di seluruh dunia menangis meminta tolong kepada kita,” tambahnya.(T/P004/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pakistan-India Masih Saling Serang, Warga Sipil Tewas