Jakarta, MINA – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan bahwa pelanggaran kecil terhadap gencatan senjata yang baru diberlakukan antara Kamboja dan Thailand pada Selasa pagi (29/7) telah diatasi.
“Sudah diatasi,” ujar Anwar Ibrahim dalam pidatonya di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa. Melansir Antara.
Menurutnya, hanya ada sedikit masalah dalam pelaksanaan gencatan senjata yang mulai berlaku pada pukul 00.00 waktu setempat. Gencatan senjata ini menyusul konflik yang berlangsung di perbatasan Kamboja-Thailand dalam beberapa waktu terakhir.
Anwar Ibrahim menyampaikan bahwa masalah tersebut segera ditangani setelah para komandan dari kedua negara bertemu untuk merundingkan penyelesaian konflik tersebut.
Baca Juga: Perhimpunan Cendekiawan Internasional Tegaskan Tindakan Israel di Gaza Penuhi Kriteria Genosida
“Saya dan Presiden Prabowo sudah berbicara dengan kedua Perdana Menteri (Kamboja dan Thailand). Masalah ini sudah diatasi,” tambahnya.
Menurutnya, para komandan yang berada di lapangan telah bertemu dan melakukan pembicaraan untuk memastikan situasi tetap terkendali.
“Situasinya sudah baik,” kata PM Anwar Ibrahim lebih lanjut.
Sebelumnya, pada Senin (28/7), Kamboja dan Thailand yang terlibat dalam sengketa perbatasan, sepakat untuk melakukan gencatan senjata “segera dan tanpa syarat” dalam pertemuan damai yang difasilitasi oleh Malaysia di Kuala Lumpur.
Baca Juga: Empat Anggota Parlemen Italia Ambil Bagian dalam Armada Sumud Global
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa kedua pihak berseteru sepakat untuk mengakhiri pertempuran setelah pertemuan antara PM Kamboja Hun Manet dan penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai.
Keputusan gencatan senjata ini diharapkan dapat meredakan ketegangan antara kedua negara dan mencegah eskalasi lebih lanjut di perbatasan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PM Spanyol: Eropa Gagal Hentikan Genosida Israel di Gaza