Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Relawan “Food Flotilla for Myanmar” Tak Dapat Serahkan Langsung Bantuan

Rana Setiawan - Selasa, 14 Februari 2017 - 22:05 WIB

Selasa, 14 Februari 2017 - 22:05 WIB

416 Views

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (Foto: The Malaysian Insider)

Chittagong, 16 Jumadil Awwal 1438/14 Februari 2017 (MINA) – Relawan Food Flotila for Myanmar (FFfM) tak diizinkan untuk menyerahkan langsung bantuan yang dibawanya kepada para pengungsi Rohingya, tapi hanya diserahkan melalui Palang Merah Bangladesh dan International Organization of Migration (IMO).

Kesepakatan ini dicapai dalam pembicaraan fihak otoritas Bangladesh dengan pimpinan FFfM Selasa malam, demikian wartawan MINA Nurhadis melaporkan dari pelabuhan Chittagong, Bangladesh, tempat kapal armada ini, Nautical Alya berlabuh.

Keputusan lain bahwa kapal hanya diberi izin berlabuh di pelabuhan itu sampai selesainya bongkar barang bantuan, Rabu pagi. Kapal ini merapat di Chittagong Selasa pagi.

Baca Juga: Afsel akan Serahkan Bukti Baru Kejahatan Israel ke Mahkamah Internasional

 

Terima kasih PM Malaysia

Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Najib Razak mengungkapkan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Bangladesh dan rekan sejawatnya, PM Sheikh Hasina karena memberi jalan dan menyambut kapal Nautical Aliya dalam misi kemanusiaan “Food Flotilla for Myanmar” untuk berlabuh di negaranya.

PM Najib mengatakan, kapal Nautical Aliya telah tiba di Pelabuhan Chittagong Bangladesh untuk menyampaikan sekitar 2.000 ton bantuan kemanusiaan kepada ratusan ribu pengungsi warga Rohingya yang melintasi perbatasan dari Myanmar ke Bangladesh itu, demikian Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Kuala Lumpur melaporkannya.

Baca Juga: Rusia Salahkan Israel atas Ketegangan di Timteng Usai Bunuh Pemimpin Hezbollah

“Syabas kepada semua relawan Malaysia dan pihak terlibat yang telah bertungkus-lumus dalam misi ini, dan terima kasih kepada Pemerintah Bangladesh dan Perdana Menteri Sheikh Hasina yang memberi jalan. Semoga Allah terus melindungi dan memberkati umat Islam seluruh dunia,” katanya di KLIA, Selasa ini.

Wartawan MINA Nurhadis yang ikut dalam pelayaran melaporkan, Kapal Nautical Aliya dalam misi kemanusiaan Food Flotilla for Myanmar telah merapat di Pelabuhan Chittagong, Bangladesh, Selasa pukul 11.00 waktu setempat.

Dia mengatakan, Pemerintah Bangladeh hanya mengizinkan 25 relawan dari kapal yang membawa bantuan kepada ratusan ribu pengungsi warga Rohingya yang melintasi perbatasan dari Myanmar ke Bangladesh itu, untuk turun ke pelabuhan melakukan upacara serah terima bantuan.

Nurhadis juga melaporkan, sambutan dari pemerintah Bangladesh cukup ramai, dibanding saat berlabuh di Myanmar tempo hari. Jika di Myanmar mereka menyediakan satu unit tenda, lain halnya di Bangladesh yang menyediakan lima unit, dengan tempat duduk khusus di depan enam kursi.

Baca Juga: WHO: Akses Kesehatan di Sudan Sangat Terbatas

Seluruhnya ada 17.433 kepala keluarga yang menurut rencana akan dibagikan paket bantuan makanan, alat kesehatan diri, selimut, juga pakaian.

Selain itu bantuan juga akan menyentuh kepada rakyat Bangladesh di sekitaran ketiga kemp pengungsian tersebut.

Food Flotilla, membawa sejumlah 185 relawan dari 11 negara mewakili 31 NGO, termasuk Aqsa Working Group (AWG) Jamaah Muslimin (Hizbullah) dari Indonesia. Berlayar sejak 3 Februari menuju Myanmar dan Bangladesh untuk memberikan bantuan makanan, namun tujuan utamanya adalah membuka hati pemerintah Myanmar untuk memperlakukan Etnis Rohingya sebagaimana warga negara Myanmar yang lain.

Selama ini diberitakan, militer dan kelompok Budha Ekstrimis membunuh anak-anak, memperkosa wanita, membunuh dewasa, dan membakar rumah serta mengusir masyarakat etnis Rohingya.

Baca Juga: Sedikitnya 64 Orang Tewas Akibat Badai Helene di Tenggara AS

Sehingga menggugah dunia melalui program Food Flotilla for Myanmar yang digagas Kelab Putra 1 Malaysia (KP1M) dan Majelis Perundingan dan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) dengan dukungan Perdana Menteri Malaysia Tun Najib Razak. (L/K03/R01/RS3-P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: PM Palestina dalam Sidang PBB Desak Tanggung Jawab Global

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Indonesia
Asia
Dunia Islam