PM Pakistan Desak PBB Adakan Hak Penentuan Nasib Sendiri di Kashmir

New York, 20 Dzulhijjah 1437/23 September 2016 (MINA) – Perdana Menteri (PM) , Kamis (22/9) waktu setempat, mengatakan ia telah menyerahkan catatan atau dokumen tentang kebrutalan di yang diduduki kepada Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon.

“Dia terpukul melihat foto-foto korban, dan meyakinkan bahwa diplomat PBB akan mengkaji catatan tersebut,” kata PM Sharif kepada wartawan di New York, Amerika Serikat, seperti dilaporkan Ary News yang dikutip MINA.

Sebelumnya Sharif telah menekankan tentang pentingnya menyelesaikan masalah Kashmir dalam pidatonya di Majelis Umum PBB.

Perdana Menteri juga mengklaim ia telah mendesak Sekretaris Jenderal PBB untuk segera menerapkan resolusi tentang Kashmir yang diadopsi oleh seluruh pihak di badan dunia itu.

Resolusi itu, tegas Sharif, yakni mengadakan hak untuk menentukan nasib sendiri oleh rakyat Kashmir guna membuka jalan bagi perdamaian dan stabilitas di Asia Selatan.

Suksesor Mir Hazar Khan Khoso itu mengatakan ia sudah menginformasikan pemimpin Amerika Serikat, Cina, Inggris, Arab Saudi, Jepang, Turki, dan negara-negara lain tentang situasi hak asasi manusia di wilayah Kashmir yang diduduki.

“Mereka semua mencoba untuk memahami posisi Pakistan,” tegas pemimpin yang pemerinthannya pernah dikudeta oleh militer pimpinan Perpez Musharraf itu.

Sharif menambahkan, Turki telah berjanji untuk mengirim misi pencari fakta ke Kashmir yang diduduki, dan respons yang sama diberikan oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Menjawab pertanyaan tentang serangan Uri dan tuduhan India terhadap Pakistan, Sharif menyatakan India terbiasa menyalahkan Pakistan tetapi tidak pernah menunjukkan bukti atau fakta untuk membuktikan tuduhannya. (P022/R01)

 

 

 

Wartawan: Syauqi S

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.